KM Karya Indah Terbakar, Kemenhub Diminta Investigasi Menyeluruh

30 Mei 2021 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi KM Karya Indah rute Ternate-Sanana Kepulauan Sula seusai terbakar di perairan Kabupaten Sula, Maluku Utara, Sabtu (29/5/2021). Foto: SAR Sanana/HO ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi KM Karya Indah rute Ternate-Sanana Kepulauan Sula seusai terbakar di perairan Kabupaten Sula, Maluku Utara, Sabtu (29/5/2021). Foto: SAR Sanana/HO ANTARA
ADVERTISEMENT
Kapal Motor (KM) Karya Indah terbakar di perairan Kepulauan Sula Maluku Utara, Sabtu (29/5). Hingga saat ini dilaporkan dari 181 penumpang selamat, tapi masih ada satu orang yang hilang dan masih dalam proses pencarian.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi ikut prihatin melihat musibah itu. Ia meminta Kementerian Perhubungan melakukan investigasi penuh terkait penyebab kebakaran.
"Secepatnya kami ingin tahu penyebab kebakaran. Apakah semua prosedur sudah sesuai dan kapal memang layak jalan. Kita minta Kemenhub investigasi menyeluruh," kata Fauzi, Minggu (30/5)
Fauzi menambahkan, setiap kapal yang akan berlayar wajih diperiksa kelayakannya dan semua hal wajih dipenuhi.
"Kelayakan jalan kapal menjadi hal yang mutlak dipenuhi. Setiap kapal yang beroperasi harus memenuhi standar syarat keselamatan," beber politikus Partai Golkar ini.
Petugas SAR mengevakuasi penumpang KM Karya Indah rute Ternate-Sanana Kepulauan Sula yang terbakar di Sanana, Kabupaten Sula, Maluku Utara, Sabtu (29/5/2021). Foto: SAR Sanana/HO ANTARA
Pun demikian dengan alat keselamatan, termasuk untuk potensi kebakaran. Menurut Fauzi, hal itu wajib dimiliki oleh setiap kapal yang akan berlayar.
"Begitu juga dengan kelengkapan alat keselamatan seperti alat pemadam kebakaran dan peralatan lainnya," tegas legislator dapil Sulawesi Selatan ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah mengatakan Kapal dengan rute Ternate - Sanana itu dikabarkan mengalami kebakaran kurang lebih 5 mil arah Timur Laut dari Pulau Lifamatola.
Untuk pencarian korban hilang, Tim SAR terdiri dari Unit Siaga SAR Sanana, personel Polres, TNI, KUPP, KN Ular Laut Bakamla, KRI Al-Bakora dan dibantu puluhan warga masyarakat.