KNKT: Autothrottle Sriwijaya Air Anomali, yang Kanan Macet

10 Februari 2021 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Preliminary report KNKT terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 menunjukkan beberapa fakta. Salah satunya adalah temuan yang diunduh dari FDR bahwa pengatur daya dari mesin pesawat atau throttle mengalami anomali.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan bahwa saat ini yang kita tahu autothrottle kiri bergerak mundur tapi apakah ini yang rusak yang kiri kita belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap berbeda atau mengalami anomali," kata Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2).
"Anomali yang kiri mundurnya terlalu jauh. Sedangkan yang kanan tidak bergerak seperti macet. Jadi kita tidak tahu sebenarnya yang rusak yang kiri atau kanan. Ini yang belum bisa kita jelaskan hari ini apakah ada kerusakan autothrottle," tambah dia.
Petugas Basarnas melihat temuan bagian mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Cucut (886) di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Pasalnya, dari data FDR, meski throttle kiri mundur tapi throttle sebelah kanan tetap, artinya terjadi penurunan daya di mesin sebelah kiri namun tidak di sebelah kanan. Hal ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pesawat.
ADVERTISEMENT
"Autothrottle mendapat masukan dari 13 komponen lain yang terkait. Jadi mengapa anomali yang terjadi di throttle ini penyebabnya komponen yang mana kami belum bisa tentukan karena ada 13 komponen terkait terhadap gerakan dari autothrottle," jelas dia.
"Yang kami lihat throttle-nya bergerak tapi masalahnya di mana kami belum bisa tentukan dan salah satunya mudah-mudahan kita bisa jawab. Beberapa komponen yang kita kirim untuk penelitian selanjutnya. Apa yang terjadi kami belum tahu belum bisa jawab masalahnya apa," tutur dia.
Investigator KNKT memeriksa puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di posko JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Selain itu, KNKT mencatat, anomali itu hampir sepanjang penerbangan. Hingga akhirnya pesawat berada di ketinggian tertinggi 10.900 kaki, lalu jatuh.
"14.39.47 WIB, ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok kiri. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap," ucap Nurcahyo.
ADVERTISEMENT
FDR juga mencatat hal tersebut. Sekitar 20 detik kemudian, FDR mencatat autothrottle tidak aktif dan pesawat mulai menunduk. Ini merupakan awal dari jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.
"Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," tutup Nurcahyo.