KNKT: Pilot-Kopilot Batik Air Rute Kendari-Jakarta Tidur 28 Menit saat Terbang

9 Maret 2024 0:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
42
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Batik Air. Foto: Batik Air
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Batik Air. Foto: Batik Air
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan pendahuluan terkait insiden kelelahan pilot yang bertugas di Batik Air. Insiden itu terjadi pada 25 Januari 2024 dalam penerbangan pesawat rute Kendari [Sulawesi Tenggara] - Jakarta.
ADVERTISEMENT
Penerbangan tersebut memiliki waktu blok selama 2 jam 35 menit hingga sampai tujuan, sesuai dengan jadwal penerbangan Batik Air Indonesia.
Dalam laporan KNKT, terungkap bahwa pilot dan kopilot sempat tertidur bersamaan ketika tengah menerbangkan pesawat. KNKT mengklasifikasikan peristiwa tersebut dalam kategori 'serius'.
Pesawat Airbus A320 registrasi PK-LUV ini sedang beroperasi menerbangkan penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Kendari. Peawat dioperasikan dua pilot dan empat pramugari.
Dua pilot tersebut, yakni pilot utama berusia 32 tahun dan seorang kopilot berusia 28 tahun. Penerbangan dilakukan PP, yakni Jakarta-Kendari lalu Kendari-Jakarta. Pada saat penerbangan pertama Jakarta ke Kendari, pilot menawarkan kepada kopilot untuk tidur karena melihat dia kelelahan.
Akhirnya kopilot memutuskan untuk tidur selama 30 menit saat pesawat di ketinggian 36 ribu kaki. Pilot mengambil alih tugas dari kopilot saat itu. Pesawat berhasil landing dengan selamat di Kendari.
ADVERTISEMENT
"Selama transit ini, kedua pilot memakan mi instan di kokpit," demikian laporan KNKT dikutip pada Jumat (8/3).
Pesawat terbang dari Jakarte ke Kendari pukul 03.14 waktu setempat. Berhasil mendarat setempat pada pukul 07.48 waktu setempat.
Laporan KNKT soal Pilot Batik Air Kendari-Jakarta tertidur 28 menit. Foto: KNKT
Perjalanan Pulang ke Jakarta
Setelah penumpang selesai turun, proses boarding penerbangan pulang ke Jakarta dimulai. Pesawat kemudian bergerak untuk penerbangan pulang dengan nomor penerbangan BTK6723.
Kedua pilot menggunakan headset untuk memantau komunikasi radio pengontrol lalu lintas udara. Pengeras suara kokpit menyala dengan volume minimal.
Pesawat kemudian berangkat dari Kendari menuju Jakarta. Total penumpang yang berada di dalamnya sebanyak 153 orang. Pesawat terus naik hingga ketinggian jelajah 36.000 kaki.
Setelah tanda sabuk pengaman dimatikan, pramugari memeriksa kabin dan memulai layanan makanan ringan penumpang. Pramugari lain datang ke kokpit dan memberikan makanan ringan kepada pilot.
ADVERTISEMENT
Ketika pesawat mencapai ketinggian jelajah 36 ribu kaki, pilot dan kopilot melepas headset dan volume pengeras suara kokpit ditingkatkan. Pilot kemudian meminta izin beristirahat kepada kopilot.
Beberapa detik kemudian pilot tertidur dan kopilot mengambil alih tugasnya. Kemudian, pilot terbangun dan menawarkan kepada kopilot apakah ingin istirahat. Namun dijawab tidak.
Keduanya kemudian melakukan percakapan nontugas selama sekitar 30 detik dan kemudian pilot melanjutkan tidur.
Saat penerbangan inilah, koordinasi antara kopilot dengan pusat kendali udara wilayah Jakarta terus terjalin. Saat pusat kendali wilayah Jakarta bertanya kepada kru pesawat, berapa lama pesawat itu terbang di jalurnya, tidak mendapatkan respons.
Kopilot ternyata tidak sengaja tertidur.
"Makassar ACC dan Jakarta ACC menyediakan layanan pengatur lalu lintas udara dengan memanfaatkan sistem pengawasan (radar service)," demikian laporan KNKT.
ADVERTISEMENT
Kemudian, sekitar 12 menit setelah transmisi terakhir yang tercatat dari SIC, pusat kendali wilayah Jakarta kembali berupaya mengontak pesawat, tetapi tak direspons.
Kemudian sejumlah upaya dilakukan untuk menghubungi pilot dan kopilot, tetapi tidak direspons.
Setelahnya, sekitar 28 menit sejak transmisi terakhir, pilot terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur yang benar.
"PIC (pilot) kemudian melihat SIC (kopilot) sedang tidur dan membangunkannya. Pada waktu yang hampir bersamaan, PIC menanggapi panggilan dari pilot lain dan ACC Jakarta," tulis KNKT.
Penerbangan kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan tidak ada kerusakan pada pesawat.
Saat ini, pilot dan kopilot yang tidur saat penerbangan sudah di-grounded. Kemenhub sedang menggelar investigasi terkait kasus temuan KNKT ini.
ADVERTISEMENT