Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Koalisi Berakar Neo-Fasis Menang Pemilu, Italia Akan Punya PM Wanita Pertama
26 September 2022 9:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Proyeksi menunjukkan aliansi politikus sayap kanan Giorgia Meloni (45) mendapati kemenangan dalam pemilihan umum di Italia pada Minggu (25/9).
ADVERTISEMENT
Partai Brothers of Italy (Fdl) dikenal memiliki akar neo-fasis. Fdl tidak pernah memegang kekuasaan sejauh ini, tetapi tampaknya akan segera membangun pemerintahan paling sayap kanan di Italia sejak jatuhnya diktator Benito Mussolini selama Perang Dunia II.
Kedua proyeksi dari Rai dan Quorum/YouTrend menempatkan Fdl pada posisi teratas. Sebagai calon favorit, Meloni lantas akan menjadi perdana menteri perempuan pertama di Italia.
Sekutunya, Partai Lega (LSP) dan Partai Forza Italia (FI), tertinggal di belakang Fdl. Tetapi, koalisi sayap kanan itu diperkirakan akan memenangkan sekitar 43 persen suara. Angka tersebut cukup untuk mengamankan mayoritas di kedua majelis parlemen Italia.
"[Fdl dan LSP] akan mendapatkan, bersama-sama, persentase suara tertinggi yang pernah dicatat oleh partai sayap kanan dalam sejarah Eropa Barat sejak 1945," ungkap pusat studi pemilu Italia, CISE, dikutip dari AFP, Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat (PD) sayap kiri-tengah kemudian mengakui kekalahan mereka. Wakil Presiden PD, Debora Serracchiani, menggambarkannya sebagai malam yang menyedihkan bagi Italia.
Hasilnya masih harus dikonfirmasi. Tetapi, prediksi tersebut sudah pasti berisiko mengantarkan masalah bagi Uni Eropa. Meloni telah mengabaikan seruan untuk mengeluarkan Italia dari UE. Namun, dia menegaskan, Italia harus menegaskan kepentingannya di UE.
Usai menyaksikan kemenangannya, Meloni memberikan pernyataan kepada masyarakat. Dia mengatakan, para pemilih telah memberikan mandat yang jelas kepada kaum sayap kanan. Dia lalu menyerukan persatuan untuk mengadang segala permasalahan yang menanti.
"Jika kami dipanggil untuk memerintah negara ini, maka kami akan melakukannya untuk semua orang Italia, dengan tujuan menyatukan rakyat, memperkuat apa yang menyatukan mereka daripada apa yang memecah mereka," ujar Meloni, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan mengkhianati kepercayaan Anda," lanjut dia.