Koalisi Prabowo-Sandi Anggap Jokowi Tak Lagi Fokus Urus Negara

22 November 2018 0:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PKS Mustafa Kamal, di Gedung DPR. (Foto: Ricad Saka/kumpatan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PKS Mustafa Kamal, di Gedung DPR. (Foto: Ricad Saka/kumpatan)
ADVERTISEMENT
Jalannya Pemerintahan Joko Widodo selama masa kampanye Pilpres 2019 dikritisi kubu pendukung pasangan Prabowo-Sandi. Mereka menuding Jokowi sudah tidak fokus lagi mengurus pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Tudingan itu dilontarkan berdasarkan penilaian kubu Prabowo-Sandi yang menilai mulai ada tumpang tindih dalam pemerintahan saat ini. Namun tidak disebut secara rinci bentuk tumpang tindih yang dimaksud.
"Ada tumpang tindih di berbagai peran institusi yang seharusnya dikoordinasikan kuat oleh Presiden dan ini kami sayangkan. Apakah Presiden sudah mulai kurang berkonsentrasi untuk mengurus negara karena sibuk dengan kegiatan yang sifarnya kampanye," kata Wakil Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi Mustafa Kamal usai rapat di Kediaman Sekjen PAN Eddy Soeparno, Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Jokowi di Acara Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Dok. Biro Pers Setpers)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Acara Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Dok. Biro Pers Setpers)
Terbitnya paket kebijakan ekonomi ke-16, disebut Mustafa, juga menunjukkan adanya persoalan dalam pemerintahan yang berjalan saat ini. Terlebih sebelumnya sempat ada pertentangan antar menteri dalam Kabinet Kerja.
"Kita sedang kaji tentang simpang siurnya kebijakan pemerintah bukan hanya relaksasi ekonomi tetapi sebelumnya kontroversi antar menteri itu entah apa yang terjadi," kata Mustafa.
ADVERTISEMENT
Mustafa juga mengingatkan Jokowi soal tanggung jawabnya sebagai presiden. Meski saat ini masa kampanye, Jokowi masih memegang jabatan sebagai kepala pemerintahan.
"Ini memang harus kita perhatikan serius karena negara tetap berjalan meskipun presidennya menjadi capres," pungkasnya.