Koalisi Tandingan Resmi Dibentuk, PM Israel Netanyahu Segera Lengser

3 Juni 2021 4:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan blok sayap kanan Israel di Knesset (parlemen) di Yerusalem pada 4 Maret 2020 Foto: Menahem Kahana / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan blok sayap kanan Israel di Knesset (parlemen) di Yerusalem pada 4 Maret 2020 Foto: Menahem Kahana / AFP
ADVERTISEMENT
Koalisi gabungan untuk melengserkan pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu sudah resmi terbentuk. Dengan ini, 12 tahun masa pemerintahan Netanyahu segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Pembentukan koalisi gabungan ini diresmikan dengan penandatanganan perjanjian koalisi antara Partai Arab-Israel dengan oposisi, Yesh Atid, pada Rabu (2/6) waktu setempat.
Tepat satu jam sebelum deadline pembentukan koalisi, Ketua Umum Partai Arab-Israel (United Arab List), Mansour Abbas, memutuskan bergabung dengan koalisi yang dicanangkan Yair Lapid, Pemimpin Yesh Atid.
“Abbas dan Yair Lapid menandatangani perjanjian koalisi untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan,” demikian pernyataan yang diumumkan oleh Kantor Yair Lapid, seperti dikutip dari Aljazeera.
Juru Bicara Yair Lapid mengumumkan kesuksesan Lapid membentuk pemerintahan koalisi tandingan Netanyahu akan segera disampaikan kepada Presiden Reuven Rivlin.
"Ketua Umum Ra'am (United Arab List), Mansour Abbas, menandatangani dokumen yang mengizinkan Ketua Umum Yesh Atid, Yair Lapid, untuk menginformasikan kepada Presiden bahwa ia telah sukses membentuk sebuah pemerintahan usai diraihnya kesepakatan," ujar Juru Bicara Lapid dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Kantor Kepresidenan mengatakan, Naftali Bennett, pemimpin Partai Yamina sayap kanan, akan menjabat sebagai Perdana Menteri Israel selanjutnya. Sementara Lapid akan menjadi Perdana Menteri Alternatif.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memberikan keterangan terkait hasil pemilihan umum Israel di markas partai Likud di Yerusalem,Israel, Rabu (24/3). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Berbagai upaya terus digencarkan para politikus Israel untuk melengserkan Benjamin Netanyahu dari kursi Perdana Menteri.
Salah satunya adalah dengan membentuk koalisi tandingan agar Netanyahu dan Partai Likud tak bisa membentuk pemerintahan baru.
Sebelumnya, Yesh Atid harus bisa mengajak partai Arab-Israel ke dalam koalisi jika mereka ingin sukses menggulingkan Netanyahu sebelum Rabu (2/6) pukul 23.59 waktu setempat.
Dalam mewujudkan cita-cita melengserkan Netanyahu yang sudah berkantor sejak 2009 lalu, Yesh Atid harus membuat koalisi mayoritas dengan 61 kursi.
Salah satu cara untuk dapat meraih 61 kursi adalah dengan adanya tambahan kursi dari partai lain serta jika Yesh Atid berhasil mengajak Partai Arab-Israel (United Arab List) ke dalam koalisi mereka.
ADVERTISEMENT
Partai kecil ini merupakan representasi dari warga Palestina di Israel.
****
Saksikan video menarik berikut ini: