KMC Komando Milik Kodam Jaya Baru Pertama Kali Alami Gangguan Mesin

12 Maret 2018 18:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
ADVERTISEMENT
Kodam Jaya masih menyelidiki insiden tenggelamnya Kapal Motor Cepat (KMC) Komando di perairan Kepulauan Seribu. Diduga, mesin kapal mati dan dihantam ombak sampai akhrirnya tenggelam.
ADVERTISEMENT
Kapendam Jaya Letkol Inf Krisomei Sianturi memastikan kapal dalam keadaan baik saat membawa prajurit untuk menyiapkan bakti sosial di Pulau Pramuka. Seluruh prajurit yang dikerahkan untuk meyiapkan acara, yakni 115 prajurit. Kapal baru pertama kali mengalami masalah.
"Iya baru kali ini. Kan berangkat itu dalam keadaan bagus," kata Kristomei saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (12/3).
Mantan Sespri Wakasad itu menyebut, KMC Komando berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke Pulau Pramuka pada pukul 07.00 WIB. Dalam perjalanan, kapal dalam keadaan baik-baik saja.
"Kenapa saya bilang bagus, berangkat kan pukul 07.00 WIB, berati sudah 4 jam berlayar kan enggak ada masalah," jelas dia.
Tapi, kapal tiba-tiba mengalami gangguan mesin dan berhenti. Padahal, kapal sudah dekat dengan Pulau Pramuka. Beruntung, sebagian penumpang sempat dievakuasi ke KMC Komando lainnya dan seluruhnya selamat.
ADVERTISEMENT
“Memang cuaca sedang tidak bersahabat dan ombak tinggi, sehingga pada saat kita memindahkan personel KMC AD-16-05 ke KMC AD-04-15 karena kan mogok nih kapal KMC-nya itu dihajar ombak masuk. Kemudian menenggelamkan kapal KMC AD-16-05," tutur Kritomei.
"Sementara ini masih penyelidikan awal, investigasi, dan kita usahakan untuk evakuasi bangkai kapalnya," ucap mantan Danyonif Linud 305/Tengkorak itu.
Kapal TNI tenggelam. (Foto: Youtube/Raja Aspal)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal TNI tenggelam. (Foto: Youtube/Raja Aspal)
KMC Komando pertama kali diluncurkan pada April 2014. Kapal ini merupakan hasil riset bersama antara Direktorat Perbekalan Angkutan (Ditbekang) TNI AD, Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan PT Tesco Indomaritim.
Kapal ini bisa mengangkut 31 penumpang dengan 3 awak kapal dan 2 ABK. Kapal yang mampu menjelajah hingga 250 nautical mile itu juga dilengkapi dengan senjata mesin berat (SMB) otomatis M2HB Browning Kaliber 12,7 mm juga RCWS (Remote Control Weapon System) untuk mengoptimalkan penggunaan senjata.
ADVERTISEMENT