Kodam Wirabuana Ganti Nama Jadi Kodam Hasanuddin

12 April 2017 15:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
KSAD Mulyono dan Pangdam Agus Surya Bakti (Foto: Antara/Yusran Ucang)
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Mulyono dan Pangdam Agus Surya Bakti (Foto: Antara/Yusran Ucang)
Kodam VII Wirabuana kini berubah nama menjadi Kodam XIV Hasanuddin. Perubahan nama diresmikan lewat upacara militer di Lapangan Karebosi, Kota Makassar.
ADVERTISEMENT
"Nama Hasanuddin punya punya sejarah pengingat perjuangan setia hingga akhir sesuai slogan TNI Angkatan Darat, " kata KSAD Mulyono yang memimpin upacara itu, seperti dilansir Antara, Rabu (12/4). Slogan TNI AD adalah "setia hingga akhir".
Perubahan nama ini merupakan bagian dari program penataan organisasi TNI AD sesuai rencana strategis 2015-2019 selain melihat tantangan yang semakin berat dan ancaman yang semakin kompleks serta multidimensional. Perubahan nama ini juga merupakan penghargaan kepada Sultan Hasanuddin, pahlawan asal Sulsel.
Kodam Hasanuddin pernah dipakai pada masa Orla, sebelum kemudian diganti menjadi Wirabuana. Pangdam XIV Hasanuddin dijabat oleh Mayjen Agus Surya Bakti.
Atraksi terjun payung, pergantian nama kodam. (Foto: Antara/Yusran Ucang)
zoom-in-whitePerbesar
Atraksi terjun payung, pergantian nama kodam. (Foto: Antara/Yusran Ucang)
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada KSAD atas peresmian perubahan nama Kodam XIV Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih, Jenderal, atas pengembalian nama Kodam Hasanuddin. Tentunya nama ini akan semakin mengangkat martabat dan korps TNI khususnya di wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra," ucap Syahrul.
Syahrul mengemukakan, sosok Sultan Hasanuddin merupakan simbol perjuangan masyarakat Bugis dan Makassar, Mandar dan Toraja. Meski demikian Sultan Hasanuddin bukan menjadi milik Sulsel saja, Sultan Hasanuddin adalah pahlawan Indonesia.
Selain itu, Sultan Hasanuddin adalah sosok pejuang yang berjuang setia hingga akhir dalam mempertahankan wilayah NKRI. "Kami sudah terbiasa dengan perjuangan itu, Jenderal. Darah turunan kami juga mengalir darah Sultan Hasanuddin," kata Syahrul.
Acara itu juga diwarna pagelaran drama mengisahkan perjuangan Sultan Hasanuddin dalam melawan Belanda, serta atraksi terjun payung yang memukau penonton.
ADVERTISEMENT
Penari dalam upacara pergantian nama kodam (Foto: Antara/Yusran Ucang)
zoom-in-whitePerbesar
Penari dalam upacara pergantian nama kodam (Foto: Antara/Yusran Ucang)
Sekilas tentang Sultan Hasanuddin
Mengutip Wikipedia, Sultan Hasanuddin lahir di Gorontalo pada 12 Januari 1631 dan meninggal di Makassa 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun. Dia adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Setelah naik takhta sebagai sultan, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, dan lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja.
Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Timur.
Sultan Hasanuddin dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.
ADVERTISEMENT