Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kode Pesta-Syukuran di Balik Kasus Tewasnya 7 Remaja di Kali Bekasi
26 September 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kompolnas datang ke Polres Metro Bekasi Kota terkait rencana tawuran yang berujung tewasnya 7 remaja di Kali Bekasi. Dalam kesempatan tersebut, Kompolnas juga sempat mewawancarai 3 remaja yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit.
ADVERTISEMENT
Anggota Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan 3 remaja itu telah mengakui mereka berkumpul di sekitar Kali Bekasi untuk tawuran, bukan untuk merayakan ulang tahun. Kode ajakan 'pesta' yang sempat disebarkan ke beberapa remaja pun diartikan sebagai ajakan untuk tawuran.
"Kodenya kan pesta, syukuran, ulang tahun, dan sebagainya itu merujuk ke Tawuran. Mengelabui orang tua," kata dia kepada wartawan pada Kamis (26/9).
"Saya tanya ketiga tersangka itu. Siapa yang ulang tahun, kok ada pesta? Mereka jawab tidak ada yang ulang tahun, Bu. Itu artinya ngajak tawuran," lanjut dia.
Mendengar jawaban ketiga remaja itu, Poengky hanya bisa menggelengkan kepala. Poengky pun memastikan pihaknya mendukung polisi agar tetap rutin melakukan patroli guna mencegah terjadinya aksi tawuran dan kejahatan jalanan. Polisi, kata dia, harus menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami justru berharap orang tua atau wali yang bertanggung jawab menjaga anak-anaknya harus benar-benar memastikan mereka aman ada di rumah pada malam hingga pagi hari, agar anak tidak menjadi korban kejahatan atau terjerumus menjadi pelaku kejahatan," kata dia.
Sebelumnya, 7 remaja ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu (22/9). Ketujuh jenazah itu melompat ke kali diduga karena panik kedatangan tim patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota.
Ketujuh jenazah itu sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk diidentifikasi. Dari 7 jenazah itu, 2 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi yakni atas nama Muhammad Rizky dan Ahmad Davi. Kepastian hasil identifikasi diperoleh usai ditemukan adanya kecocokan antara data ante mortem dan post mortem.
ADVERTISEMENT