Kolaborasi Kemensos dan Pemkot Turunkan Angka Kemiskinan Kota Semarang

14 Februari 2020 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Juliari P Batubara menggendong seorang anak saat menyalurkan bantuan Program Sembako di E-Warong KUBE Mandiri Jaya di Semarang, Jumat (14/2). Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Juliari P Batubara menggendong seorang anak saat menyalurkan bantuan Program Sembako di E-Warong KUBE Mandiri Jaya di Semarang, Jumat (14/2). Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Juliari Batubara bersama Pemkot Semarang menyerahkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 41.328 keluarga di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/2). Bantuan ini merupakan bentuk kerjasama Kemensos dan Pemkot Semarang.
ADVERTISEMENT
Juliari Batubara berharap program BPNT dapat mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang sehingga jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang.
“Alhamdulillah tahun ini jumlah bantuan yang diterima meningkat dari 110 ribu menjadi 150 ribu agar dapat menambah bahan makanan seperti sayur dan lauk seperti ayam," kata Juliari dalam keterangan tertulisnya.
"Harapannya peningkatan program bantuan sosial sembako ini juga dapat membantu pemerintah dalam penurunan angka stunting khususnya bagi ibu hamil dan anak usia dini melalui cakupan gizi yang lebih baik,” tambahnya.
Menteri Sosial Juliari Batubara serahkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di semarang, Jumat (14/2(. Foto: Dok. Kemensos
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi mengatakan program BPNT ini dinilai dapat menurunkan angka kemiskinan di kotanya. Hendi menyebutkan angka kemiskinan di Semarang semakin menurun dari 4,15 persen menjadi 3,98 persen.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori miskin masih sekitar 65.000 orang. Maka dari itu ia berharap dari program BPNT yang ditingkatkan menjadi Rp 150 ribu atau Rp 74,4 milyar dalam setahun ini dapat mengurangi angka kemiskinan.
"Ini merupakan PR bersama, untuk itu, kami berterima kasih karena pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada 41.328 keluarga dalam bentuk BPNT, KUBE, E-Warong yang harapannya dapat semakin mengurangi angka kemiskinan,” kata Hendi.
Hendi juga memberikan penjelasan terkait masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Menurutnya mereka adalah orang yang tidak memiliki penghasilan sehari-hari dan tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
"Warga usia produktif dan masuk ke dalam kategori pra sejahtera didorong untuk mandiri melalui kegiatan kewirausahaan. Sedangkan masyarakat Lansia didorong untuk melakukan kegiatan charity seperti rehab rumah, PKH, baksos dan lain-lain," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dalam mengatasi kemiskinan, Hendi mengatakan Pemkot Semarang telah melakukan berbagai upaya nyata salah satunya dengan menjamin kehidupan sosial warga mulai dari lahir sampai meninggal. Pemkot Semarang berkomitmen mengatasi kemiskinan.
"Pendidikan berjenjang juga gratis mulai dari TK, SD, SMP dan tahun 2020 ini sejumlah sekolah swasta juga secara bertahap digratiskan," tutur Hendi.
Lebih jauh, Hendi mengatakan Pemkot Semarang juga memfasilitasi masyarakat yang masuk angkatan kerja melalui Kredit Wibawa (Kredit Wirausaha Bangkit Jadi Jawara), pendampingan, hingga pemasaran melalui Semarang Creative Gallery. Sedangkan di usia lansia tercover lewat UHC, ada bedah rumah, ambulans jenazah gratis, hingga santunan kematian.