Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kolektor Belanda Hibahkan Lukisan Sultan Hamid II dan Tangkuban Perahu
5 Agustus 2017 6:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang kolektor asal Belanda Rosemarie W. Donkersloot (76 tahun) memutuskan melepas lukisan potret Sultan Hamid II (Kesultanan Pontianak). Lukisan yang telah lama dimilikinya itu diserahkan ke ahli waris Sultan, yakni Pangeran Yusuf Ibn Sultan Hamid II.
ADVERTISEMENT
Penyerahan lukisan berlangsung di Aula Nusantara KBRI Den Haag, Belanda, Jumat (4/8) petang waktu setempat. Penyerahan ini disaksikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.
"Saya sudah tidak muda lagi. Sebelum saya meninggal dunia, lukisan ini harus saya serahkan kepada keluarganya," ujar Donkersloot dalam bincang-bincang dengan kumparan (kumparan.com) Den Haag sebelum seremoni penyerahan.
Donkersloot adalah wanita Belanda yang lahir di Pontianak. Ibu kandung Donkersloot adalah teman sekelas Sultan Hamid II, yang saat itu populer disapa Max oleh teman-temannya.
Sultan Hamid II adalah perancang Garuda Pancasila yang kini dikenal luas sebagai lambang negara Republik Indonesia. Sultan juga salah satu pihak penandatangan Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 di Den Haag mengenai penyerahan kedaulatan.
ADVERTISEMENT
Lukisan potret Sultan Hamid II dengan seragam militer itu dibuat pada tahun 1947 oleh pelukis Peter Odijk dari Delft. Lukisan dibuat saat Sultan Pontianak itu tengah menempuh studi di Royal Military School di Breda, Belanda.
Dalam sambutannya, Pangeran Yusuf atau yang akrab disapa Max (seperti sapaan ayahnya waktu muda), mengilustrasikan betapa ayahnya adalah orang yang sangat mencintai Indonesia.
"Saya akan memberi tempat terhormat untuk lukisan ini, yang tidak hanya dinikmati oleh keluarga Sultan Hamid II saja namun juga khalayak umum, khususnya seluruh warga negara Indonesia," kata dia.
Selain lukisan potret Sultan Hamid II, Donkersloot juga menyerahkan satu lukisan tua Tangkuban Perahu. Lukisan koleksi keluarga yang menurut Donkersloot berusia lebih dari 120 tahun itu dihibahkan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag.
ADVERTISEMENT
Dubes Puja dalam sambutannya mengucapkan terima kasih untuk penghibahan lukisan Sultan Hamid II kepada ahli warisnya dan lukisan Tangkuban Perahu kepada KBRI Den Haag.
"Gestur yang baik dari Donkersloot ini merupakan upaya positif dalam meningkatkan people to people contact antara masyarakat Indonesia dan Belanda, serta Diaspora Indonesia di Belanda," kata Puja.
Acara penyerahan dua lukisan itu dihadiri sekitar 75 tamu undangan yakni keluarga besar Sultan Hamid II; keluarga besar Rosemarie W. Donkersloot; PPI Belanda media di Belanda; dan tamu undangan lainnya.
Laporan: Eddi Santosa