Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 Mei 2024 3:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gustavo Petro memberi isyarat kepada para pendukung saat ia merayakan setelah terpilih sebagai walikota baru Bogota, pada 30 Oktober 2011, di Bogota, Kolombia. Foto: GUILLERMO LEGARIA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gustavo Petro memberi isyarat kepada para pendukung saat ia merayakan setelah terpilih sebagai walikota baru Bogota, pada 30 Oktober 2011, di Bogota, Kolombia. Foto: GUILLERMO LEGARIA / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyatakan bakal memutus hubungan diplomatik dengan Israel, Rabu (1/5) waktu setempat. Dilansir Reuters, keputusan ini diambil imbas dari serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Petro mengkritik keras Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait serangan itu. Kolombia juga akan bergabung dengan Afrika Selatan dalam pembahasan di Mahkamah Internasional soal genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
"Di sini, di hadapan anda, presiden republik ini mengumumkan bahwa besok kami akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena pemerintahan mereka melakukan genosida," kata Petro di depan massa buruh yang berkumpul di Bogota untuk memperingati Hari Buruh Internasional, dilansir Reuters, Kamis (2/5).
Orang-orang mencari korban di antara reruntuhan setelah serangan Israel di Masjid Ali ben Abi Taleb di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada Rabu (20/12/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
Ia menambahkan, negara-negara di seluruh dunia sudah tak bisa lagi bersikap pasif melihat kejahatan yang terjadi di Jalur Gaza.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menanggapi keputusan itu dengan menuding Petro sebagai "antisemit dan penuh kebencian". Ia menyebut langkah politik Petro itu adalah hadiah bagi Hamas yang ia tuding memimpin serangan mematikan ke komunitas Israel terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Oktober 2023 lalu, Bolivia telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Saat itu, Kolombia baru menarik duta besarnya saja bersama dengan Chile dan Honduras.