Komandan Gerakan Jihad Islam di Tepi Barat Tewas Akibat Serangan Israel

11 Oktober 2024 13:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel di perbatasan Tepi Barat Foto: Mahmoud Illean/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel di perbatasan Tepi Barat Foto: Mahmoud Illean/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel mengumumkan kematian salah seorang komandan Gerakan Jihad Islam, Mohammad Abdullah, Jumat (11/10). Abdullah merupakan pemimpin Jihad Islam di kamp pengungsi Nur Shams, Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Laporan Israel menyatakan, Abdullah tewas saat Israel meluncurkan serangan udara di kamp Tulkarem pada Kamis (10/10).
Israel menambahkan, mereka menemukan senjata M-16 dan jaket antipeluru di sekitar lokasi terbunuhnya Abdullah, demikian dikutip dari Reuters.
Abdullah adalah pengganti tokoh terkemuka Gerakan Jihad Islam, Muhammad Jaber alias Abu Shujaa, yang terbunuh karena serangan Israel pada akhir Agustus 2024.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Gerakan Jihad Islam dikenal sebagai sekutu utama Hamas di Palestina. Mereka berjuang bersama melawan pendudukan Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Gerakan Jihad Islam berdiri pada 1981 dan memiliki pasukan paramiliter Brigade Al-Quds atau Saraya.
Kekerasan di Tepi Barat meningkat setelah perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Rangkaian serangan Israel ke Gaza menewaskan lebih 42 ribu orang, utamanya anak-anak dan wanita.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, selama setahun terakhir sebanyak 705 warga Tepi Barat tewas karena serangan Israel.