Komandan Tinggi Ukraina Sebut Rusia Kehilangan Kekuatan Signifikan di Bakhmut

24 Maret 2023 1:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang prajurit unit artileri Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di luar Bakhmut pada 8 November 2022. Foto: BULENT KILIC / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang prajurit unit artileri Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di luar Bakhmut pada 8 November 2022. Foto: BULENT KILIC / AFP
ADVERTISEMENT
Salah satu komandan tinggi militer Ukraina menyebut serangan balik akan segera dilakukan terhadap pasukan Rusia di pertempuran garis depan Kota Bakhmut. Hal itu disampaikan saat Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi Kota Kherson, yang sebagian wilayahnya juga masih dikendalikan Rusia.
ADVERTISEMENT
Oleksandr Syrsky selaku komandan pasukan darat militer Ukraina, mengatakan bahwa pasukan Rusia "kehabisan tenaga" di dekat Bakhmut. Kota tersebut menjadi tempat pertempuran terpanjang dan paling berdarah sejak invasi Rusia tahun lalu.
Bakhmut, kota di timur Ukraina yang memiliki populasi 70.000 orang sebelum perang, hampir mengosongkan warga sipil selama berbulan-bulan akibat pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina.
"Penyerang belum putus asa untuk merebut Bakhmut dengan segala cara meski kehilangan tenaga dan peralatan," kata Syrsky dikutip dari AFP, Jumat (24/3).
"Tidak ada yang tersisa, mereka kehilangan kekuatan yang signifikan dan menjadi kelelahan," sambung dia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi tentara Ukraina di posisi mereka di kota garis depan Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (20/12/2022). Foto: Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Kiev menganggap Bakhmut sebagai kunci untuk menahan pasukan Rusia di sepanjang front timur.
Kedua belah pihak telah banyak berinvestasi dalam pertarungan di sana, meskipun pengamat mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil dalam pertempuran kedua negara.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, mengatakan minggu ini bahwa pasukannya menguasai sekitar 70 persen kota.
Pihak pro Rusia di wilayah Donetsk justru mengatakan kota itu telah "praktis dikepung".
Zelensky yang berkunjung ke dekat garis depan Kota Bakhmut pada hari Rabu menyadari bahwa pasukannya di sana memiliki tugas yang sulit.