Kombes Budhi Herdi: Dulu Disanksi Kasus Sambo, Kini Promosi Jadi Jenderal

2 Desember 2024 8:06 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto (tengah) usai meninjau lokasi kebakaran di Hailai Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11).  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto (tengah) usai meninjau lokasi kebakaran di Hailai Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah terseret dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh Ferdy Sambo, Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto kini akan mendapatkan jabatan baru dengan pangkat jenderal. Dalam kasus Sambo tersebut, Budhi sempat dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel).
ADVERTISEMENT

Kasus Sambo dan Peran Budhi Herdi

Melihat jauh ke belakang, tepatnya pada 2022, saat kasus kematian Brigadir Yosua mencuat, Budhi merupakan perwira yang menanganinya. Di awal kasus pembunuhan ini, Budhi dalam konferensi pers mengatakan kasus ini merupakan aksi saling tembak antara dua ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Saat itu, Budhi menyampaikan kronologi peristiwa yang disebut tembak terjadi tembak-menembak yang menewaskan Brigadir Yosua. Mulai dari adanya pelecehan, penodongan, lalu teriakan, sampai akhirnya tembak menembak antara Bharada E alias Richard Eliezer dan Brigadir J alias Yosua terjadi.
Budhi dengan gamblang menyebutkan ada 7 tembakan yang dilepaskan Yosua dan 5 tembakan yang dilepaskan Eliezer. Lalu ada 5 luka masuk dan 7 luka keluar di tubuh Yosua.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah penyelidikan mendalam. Semua cerita itu hanyalah rekayasa. Tidak ada tembak menembak, tidak ada pelecehan di rumah dinas Duren Tiga, luka tembak juga ada 5 bukan 7.
Ketidakprofesionalan Budhi sempat dikeluhkan Kuasa Hukum Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin mengungkapkan alasan di balik ketidakprofesionalan Budhi dalam kasus tersebut.
"Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Pembunuhan itu sudah ada kenapa itu semua dilanggar. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu," kata Kamaruddin dalam jumpa pers pada 18 Juli lalu.
Jumpa pers perkembangan pengungkapan kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Selasa (12/7/2022). Foto: Dok. Istimewa
Tak hanya itu, Budhi juga dianggap terlambat merilis kasus penembakan tersebut. Karena pembunuhan terjadi pada 8 Juli, namun baru diumumkan pada 11 Juli dengan dalih saat itu masyarakat sedang merayakan Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan yang dilakukan Timsus, didapati fakta bahwa Budhi diduga terlibat pembersihan TKP pembunuhan Brigadir Yosua. Belakangan, berdasarkan surat bernomor ST /1751/ VIII/ KEP./2022, Budhi dicopot dari jabatannya.

Kini Promosi Jadi Jenderal

Kini, nama Budhi kembali mencuat. Dia mendapatkan promosi, kenaikan pangkat menjadi seorang Brigadir Jenderal (Brigjen).
Budhi mendapatkan kenaikan pangkat usai menduduki jabatan baru sebagai Kepala Biro Perawatan Personel (Karowatpers) SSDM Polri menggantikan Brigjen Erthel Stephan.
Hal itu termuat dalam Surat Telegram bernomor ST/2517/XI/KEP/2024 yang dikeluarkan pada 11 November 2024 dan ditandatangani As SDM Polri, Irjen Dedi Prasetyo.
Karowapers merupakan jabatan bergengsi di SDM Polri. Dia membidangi terkait perawatan personel, secara sederhana dapat dipahami perannya untuk membina personel Polri.
ADVERTISEMENT
Berikut tugasnya:
1. Bagian Pembinaan Religi (Bagbinreligi), membawahi:
2. Bagian Pembinaan Jasmani (Bagbinjas), membawahi:
3. Bagian Pelayanan Hak (Bagyanhak), membawahi:
4. Bagian Pengakhiran Dinas (Bagkhirdin), membawahi:
ADVERTISEMENT

Profil Budhi Herdi

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat menyampaikan perkembangan kasus penembakan Brigadir J di Jakarta, Selasa (12/07/2022). Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Budhi Herdi sempat menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan pada 2021. Kini ia akan bertugas sebagai Kepala Biro Perawatan Personel SSDM Polri dengan pangkat Brigjen.
Dikutip dari berbagai sumber, jebolan Akpol 1996 ini banyak berkecimpung di dunia reserse. Dia mengawali kariernya sebagai Kasat Lantas Polres Ainaro Timtim (1997) dilanjutkan dengan Kapolsek Manatuto Timtim (1999).
Tak lama ia pun dipindahtugaskan ke wilayah Polda Metro Jaya. Di sana ia menjabat sebagai Kanit Harda/Kanit curi/Kanit Serse Ekonomi Polres Metro Jakarta Selatan (2000), Kanit Resintel Polsek Kebayoran Baru (2001).
Selain itu, Budhi juga pernah ditugaskan sebagai Kasat Reskrim Polres Tegal (2004) dan juga Penyidik KPK (2005).
Kemudian juga, Budhi pernah mengemban berbagai jabatan sebagai kepala unit (Kanit) di beberapa direktorat di Polda Metro Jaya. Di antaranya, Kanit Harda Polda Metro Jaya (2007) dan Kanit II Sat III Jatanras Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Budhi juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2019-2020.
Setelahnya, pria kelahiran 16 Desember 1974 itu juga pernah menjadi anak buah Irjen Ferdy Sambo sebagai Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri pada 2020 dan Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri. Saat itu Ferdy Sambo menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri.