Kombes Ulung soal Penyerangan Unisba saat Demo: Bubarkan Massa Lari ke Kampus

9 Oktober 2020 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya saat memberi keterangan di Mapolrestabes Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya saat memberi keterangan di Mapolrestabes Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya memberikan respons terkait dengan insiden kaca pecah maupun dugaan pemukulan di Kampus Unisba oleh diduga oknum polisi saat demo tolak Omnibus Law kemarin.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, polisi datang dengan maksud hendak membubarkan kerumunan. Namun, ruas jalan menuju kampus ditutup bahkan ada yang melempar bom molotov kepada petugas.
Selain membubarkan kerumunan di Unisba, polisi juga bermaksud hendak mencegah agar tak terjadi perusakan fasilitas umum. Sebagaimana diketahui, ada sejumlah fasilitas yang dirusak seperti Taman Dago hingga mesin parkir. Belum diinventarisir total nilai kerugian dari perusakan itu.
"Kita kan ke sana mau mengejar dan membubarkan massa yang berkumpul, agar massa itu tidak melakukan perusakan fasilitas umum atau fasilitas negara, seperti kita lihat fasilitas umum banyak yang dirusak, taman dan lampu dan segala macam maka kita membubarkan massa itu dan massa itu larinya ke arah kampus itu," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Jumat (9/10)
ADVERTISEMENT
Soal insiden dugaan pemukulan dan kaca pecah, Ulung mengatakan, hal itu diduga terjadi lantaran hari sudah malam. Sebagai tindak lanjut, dia pun mengaku akan mendatangi Kampus Unisba untuk memberi penjelasan sekaligus menjalin komunikasi agar tak terjadi lagi peristiwa serupa.
"Kita akan mendatangi kampus untuk berkomunikasi kepada kampus lagi agar tidak terjadi lagi miss komunikasi," ucap dia.
Ulung menilai mestinya mahasiswa dan elemen dari masyarakat sudah membubarkan diri setelah masuk pukul 18.00 WIB. Jika melebihi batas waktu tersebut, dikhawatirkan ada pihak lain yang menunggangi. Soal penyampaian aspirasi, polisi mempersilahkan dan akan memberi pengawalan.
"Kita takutnya ditunggangi oleh pihak lain yang memang ingin mengacaukan suasana seperti itu," ungkap dia.
Intinya, Ulung menegaskan, polisi tak datang ke kampus untuk melakukan perusakan namun untuk mencegah kericuhan meluas yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Dia pun memastikan, polisi bakal segera menjalin komunikasi dengan kampus Unisba.
ADVERTISEMENT
"Nanti kami akan silaturahmi dan menyampaikan, jangan sampai kita jadi salah persepsi dengan keadaan seperti ini," ujar dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)