Komdigi Sasar Digital Talent Scholarship di Wilayah Papua: Bangun Pusat AI

19 Februari 2025 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkomdigi Meutya Hafid menjawab pertanyaan wartawan di BPPTIK Komdigi Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/2). Doc Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkomdigi Meutya Hafid menjawab pertanyaan wartawan di BPPTIK Komdigi Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/2). Doc Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tetap berkomitmen untuk melanjutkan pelatihan program Digital Talent Scholarship (DTS) di tengah efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejumlah kementerian atau lembaga.
ADVERTISEMENT
Rencananya, pelatihan digital talent ini juga akan menyasar wilayah Papua, khususnya Jayapura. Termasuk membangun pusat pelatihan AI.
“Jadi mudah-mudahan dalam sebulan dua bulan ke depan untuk AI Excellence Center agar juga nanti ada pelatihan-pelatihan digital talent di Papua itu khususnya di Jayapura bisa kita resmikan dalam beberapa waktu ke depan,” kata Menkomdigi Meutya Hafid di BPPTIK Cikarang, Jawa Barat, Rabu (19/2).
Saat ini, Meutya menyebutkan ada sekitar lebih dari 654 ribu talenta digital yang mendapatkan bantuan beasiswa dan pelatihan.
“Kementerian Komdigi telah menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship atau DTS bekerja sama dengan berbagai mitra. Hingga saat ini untuk Kemkomdigi itu ada 654 ribu talenta digital lebih,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Komdigi Boni Pudjianto memastikan pelaksanaan program DTS tetap akan berlangsung walaupun diadakan secara online.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, pelatihan secara online juga pernah dilakukan selama pandemi COVID-19. Jadi bukan hal yang baru lagi.
“Berpengaruh [oleh efisiensi]. Tadi offline, tapi sekarang semua online. Jadi secara number tetap gak berubah. Hanya kita convert ke online,” tutur Boni di lokasi yang sama.
“Kita push. Kayak zaman pada saat kita COVID-19 kan kita juga. Jadi kita juga harusnya sekarang lebih memahami cara dan metodologi secara online,” imbuh dia.