Komeng Jika Lolos DPD RI: Fokus Urus Seni-Budaya, Paling Tidak Bisa Hibur Rakyat

15 Februari 2024 1:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komeng. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Komeng. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Pelawak Alfiansyah Komeng atau dikenal dengan nama Komeng maju dalam Pemilihan DPD RI dari dapil Jawa Barat. Dia mengungkapkan tujuannya ikut serta dalam Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Kalau masuk ya, kalau masuk Senayan. Ya, urusannya yang saya ngerti aja. Seni dan budaya. Saya kalau seni semua, seluruh kabupaten/kota, provinsi, gedung kesenian dihidupkan. Paling enggak kita bisa menghibur rakyat dari situ," kata Komeng saat dihubungi, Rabu (15/2).
Berdasarkan perhitungan real count KPU sementara, Komeng memimpin untuk dapil Jabar dengan perolehan suara per pukul 21.46 WIB sekitar 80.374 suara atau 7,59% dari total suara masuk. Hasil itu berdasarkan suara yang sudah masuk dari 8.510 TPS atau 6,06% dari total 140.457 TPS.
Terkait tujuannya masuk DPD RI, Komeng menyebut setidaknya di setiap kabupaten/kota ada dana untuk seniman. Hal itu bisa dipergunakan untuk menghibur rakyat.
"Kan katanya ada di kabupaten/kota ada dananya untuk para seniman. Jadi dia bisa adalah umpamanya seminggu sekali, sebulan sekali, kan bisa mereka menghibur rakyat ya," ucap Komeng.
ADVERTISEMENT
"Paling enggak rakyat kalau dapat hiburan kan senang, kalau pikirannya senang atau bahagia, kan satu: trigger juga untuk dia bekerjanya jadi baik, usahanya jadi lancar. Biasanya kalau pikirannya kacau kan enggaklah, enggak pernah kena hiburan, biasanya agak sulit," sambung dia.
Dijajah Seni Luar Negeri
Komedian Alfiansyah alias Komeng memberikan keterangan pers saat pendaftaran Bakal Calon anggota DPD RI dari Jawa Barat di kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/5/2023). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Komeng mengatakan, saat ini budaya dari luar negeri tengah masif masuk ke Indonesia. Salah satunya dari Korea Selatan.
"Saya juga penginnya kita ini kan sudah dijajah seni dan budayanya oleh Korea. Ada K-Pop-lah, ada drakor, emak-emak aja nonton drakor sampai episode per episode. Terus sampai ke iklan kita, seniman-seniman Indonesia udah enggak kebagian. Isinya para artis K-Pop semua," kata dia.
"Padahal dari seni dan budaya itu pemasukannya ke APBN-nya Korea itu double digit, kenapa kok kita enggak bisa ya?" sambungnya.
ADVERTISEMENT
Alasan Ingin Terjun ke DPD RI
Dalam kesempatan yang sama, Komeng juga menjelaskan soal alasannya memilih berkecimpung sebagai calon anggota DPD RI. Dia menilai, menjadi calon DPD RI tidak perlu ikut partai politik.
"Kalau apa ya, ya alasannya ke DPD, waktu itu sih saya ke dewannya aja ya saya, saya ngerti ke dewannya aja. Tapi kalau DPR kan saya harus masuk partai, tapi kalau DPD kan enggak. Akhirnya saya masuk situ," ucapnya.
Komeng bercerita, ia ingin menyuarakan aspirasinya terkait 'Hari Komedi'. Dia menilai, saat ini ada hari musik, hari film, hari batik, tetapi belum ada Hari Komedi.
Ilustrasi tinta di jari usai ikut Pemilu 2024. Foto: Shutterstock
"Waktu itu kami dari Persatuan Seniman Komedi Indonesia, PASKI disingkat, saya pernah menjadi Ketua PASKI Jawa Barat. Jadi kami semua mengajukan Hari Komedi di DPR. Diterima sih diterima, tapi kan tetap yang menentukan itu eksekutif, gitu, awalnya sih dari situ," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Komeng, rekan-rekannya pun turut terjun ke DPD RI.
"Dan juga waktu itu teman, Mas Oni waktu itu, dia incumbent ya, dari Jabar juga, terus Mas Miing waktu itu mau nyaleg di DPD juga dari Banten. Dan saya disuruh juga, yaudah nanti kali aja dengan kita ada di sini kita kuat untuk mengajukan itu. Saya dari Jabar juga karena saya tahunya di Jabar dan saya pernah pegang Persatuan Seniman Komedi Jabar," ucapnya.
"Tapi ternyata Oni masuk partai, Mas Miing masuk partai, lah saya tinggal sendirian. Gitu sih. Tapi mau enggak mau saya harus membuat konsep yang tadi saya sudah ceritakan itu," pungkasnya.