Komentar Bahlil Soal Jokowi Dipecat PDIP, Akan Ditawari Masuk Golkar?

16 Desember 2024 17:28 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato dalam peringatan puncak HUT ke-60 partai yang ia pimpin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato dalam peringatan puncak HUT ke-60 partai yang ia pimpin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
ADVERTISEMENT
Selepas dipecat oleh partai berlambang banteng itu, apakah Jokowi akan memutuskan bergabung ke partai Golkar?
"Kalau urusan Internal partai lain kan saya enggak boleh mengomentari. Tapi yang saya tahu Pak Jokowi adalah tokoh ya, negarawan. Jadi saya pikir kita lihat perkembangannya, dari apa yang menjadi respons ya," kata Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada penutupan Rapimnas dan Musyawarah Nasional XI Partai Golkar 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: Youtube/ Golkar Indonesia
Saat ditanyai mengenai kans Jokowi masuk ke partai berlambang pohon beringin, Menteri ESDM itu menuturkan akan melihat perkembangan lebih jauh terlebih dahulu.
Namun, Bahlil menegaskan bahwa partainya terbuka untuk siapa pun yang ingin bergabung.
"Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang pingin mengabdikan dirinya lewat politik lewat partai. Jadi Golkar sangat inklusif ya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Bahlil pun mengembalikan keputusan itu kepada Jokowi dan keluarganya apakah ingin bergabung dengan partai Golkar atau tidak.
"Ya semua kita serahkan kepada bapak-bapak dan warga negara yang ada, termasuk bapak presiden Jokowi," tandasnya.