Komik Indonesia Tahun 1929-2017 Dipamerkan di Brussel, Belgia

12 Desember 2017 5:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Komik Indonesia diBelgia. (Foto: Twitter/@id_europalia)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Komik Indonesia diBelgia. (Foto: Twitter/@id_europalia)
ADVERTISEMENT
Pameran komik buatan Indonesia sejak tahun 1929 hingga 2017 digelar di Museum Bibliotecha Wittockiana, Brussels, Belgia. Pameran komik tersebut bertemakan 'Equatorial Imagination'.
ADVERTISEMENT
Pameran komik Indonesia tahun 1929-2017 merupakan salah satu rangkaian acara Europalia Indonesia Arts Festival, yang diadakan sejak tanggal 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018, di Brussels, Belgia.
Pameran Komik Indonesia diBelgia. (Foto: Twitter/@id_europalia)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Komik Indonesia diBelgia. (Foto: Twitter/@id_europalia)
Dikutip dari laman europlia.id, Selasa (12/12), pameran komik 'Equatorial Imagination' merupakan pameran yang bertujuan untuk memperlihatkan perkembangan sejarah komik di Indonesia. Selain itu, dengan adanya pameran ini para pecinta komik di Belgia dan negara-negara Eropa lainnya dapat lebih mengetahui mengenai komik Indonesia.
Komik-komik Indonesia tersebut mulai dipamerkan sejak tanggal 21 November 2017 hingga 28 Januari 2018 mendatang. Salah satu komik yang dipamerkan adalah komik berjudul 'Atom Jardin' karangan Yudha Sandy. Uniknya, komik karangan Yudha dibuat dengan cara digunting atau teknik paper cutting.
ADVERTISEMENT
Europalia merupakan sebuah rangkaian pameran seni yang mulai digelar sejak tahun 1969. Festival ini setiap tahunnya menggelar eksibisi seni untuk negara-negara sahabat.
Tahun 2017, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang terpilih untuk mengisi seluruh rangkaian pameran. Beberapa seniman Indonesia diboyong ke Belgia dan Belanda untuk mengisi rangkaian pameran ini.
Pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemendikbud, menjadikan Europalia 2017 sebagai sarana untuk mengenalkan Indonesia lebih dekat kepada masyarakat Eropa. Pendekatan kebudayaan dan hubungan antara manusia dan manusia diharapkan menjadi perekat hubungan Indonesia da Eropa.