Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3' Sebut Pekerja Asal Indonesia Monyet

29 September 2023 16:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malaysia melarang peredaran komik 'When I Was a Kid 3'. Dalam komik karangan penulis Malaysia digambarkan seorang WNI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) disebut monyet oleh majikannya.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kementerian Luar Negeri lalu Muhammad Iqbal pada konferensi pers rutin Kemlu pada Jumat (29/9) mengatakan, komik tersebut tidak edukatif.
"Yang jelas kebetulan bahasa yang disampaikan adalah monyet untuk tenaga kerja kita," kata Iqbal.
"Terlepas bahwa itu adalah orang Indonesia yang disebutkan, itu adalah seorang ayah mengajarkan anaknya dan menyebut pekerja manusia dengan monyet, itu dari perspektif edukasi itu sangat tidak edukatif dan human degrading [merendahkan martabat manusia]," sambung dia.
Komik When I was a Kid 3 dilarang beredar di Malaysia. Foto: Dok. Istimewa
Pada saat bersamaan Iqbal menyatakan Pemerintah RI mengapresiasi langkah Malaysia melarang peredaran komik tersebut.
Komik karangan Cheeming Boey merupakan cerita bergambar tentang masa kecilnya. Dalam 'When I Was a Kid' edisi 3 bab berjudul โ€˜Coconuts IIโ€™, Cheeming bercerita saat dia pernah dipanggil ayahnya untuk melihat seekor monyet. Namun alih-alih melihat seekor monyet ia justru melihat seorang ART wanita asal Indonesia yang bekerja di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Pekerja migran Indonesia (PMI) itu diceritakan disebut "monyet" karena keahliannya memanjat pohon kelapa.
Peredaran komik ini mendapat kecaman dari masyarakat Indonesia. Aksi unjuk rasa pernah dilakukan di depan Kedubes Malaysia di Jakarta 26 Juni 2023 lalu. Hingga akhirnya pemerintah malaysia juga memutuskan untuk melarang peredaran komik itu pada pekan ini.
Berikut cerita di komik yang diprotes itu:
Komik When I Was a Kid 3 yang diprotes masyarakat Indonesia karena ada sebutan monyet. Foto: Instagram/@iamboey
Komik When I Was a Kid 3 yang diprotes masyarakat Indonesia karena ada sebutan monyet. Foto: Instagram/@iamboey
Komik When I Was a Kid 3 yang diprotes masyarakat Indonesia karena ada sebutan monyet. Foto: Instagram/@iamboey

Pernyataan Boey

Cheeming Boey (45) adalah animator-seniman-penulis kelahiran Malaysia yang saat ini menetap di Amerika Serikat.
Dalam pernyataan tertulis, Boey menyatakan, komiknya telah disalahpahami sehingga dilarang di Malaysia. Dia justru merasa takjub atas kemampuan ART itu karena mampu memanjat pohon kelapa dengan sangat cepat.
Dalam komik tersebut, Boey menceritakan, dia kemudian ingin membuat ayahnya bangga dengan bisa memanjat seperti ART perempuan itu. Namun, saat malam-malam dia mencoba memanjat pohon kelapa, dia tidak mampu melakukannya.
ADVERTISEMENT
Komik When I Was a Kid mulai ditulis Boey tahun 2012 dan menjadi best seller. Komik edisi 3 yang diprotes masyarakat Indonesia terbit pada 2014 atau sekitar 10 tahun lalu. Saat ini When I Was a Kid sudah memasuki edisi 5. Boey menulis serial komik itu antara lain untuk memberi pemahaman masyarakat Barat yang mengira Malaysia adalah bagian dari China.
***
Daftarkan diri kamu di kum.pr/buddies2023 dan jadi Indonesia's content creator sekarang!