Kominfo Take Down Ribuan Berita Hoaks Pemilu, Sebagian Besar Disebar Buzzer

19 Maret 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memberikan pemaparan saat kunjungan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memberikan pemaparan saat kunjungan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, pihaknya men-takedown setidaknya 1.923 berita hoaks selama masa Pemilu 2024, terhitung sejak 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah ini, 90 persennya merupakan buatan buzzer.
“Hoaks yang sudah kita takedown hampir 1.923. Dan juga yang agak vital ini adalah bahwa hampir 92 persen kebisingan ruang digital kita ini ternyata diisi para buzzer,” ujar Budi Arie
Meski jumlahnya mencapai ribuan, menurutnya data ini lebih baik dibanding situasi Pemilu 2019 saat hoaks jauh lebih masif.
Infografik Tangkal Berita Hoaks di Sekitarmu. Foto: kumparan
Budi Arie mengaku, sebenarnya pihaknya menemukan lebih dari 3.000 hoaks, akan tetapi hanya 1.900 di antaranya yang di-takedown. Alasannya beberapa berita hoaks lain dirasa tak perlu sampai di-takedown, cukup diberi stempel “hoaks” Kominfo.
“Sisanya ke mana? Itu kita stempelin hoaks. Itu hoaks yang nggak perlu ditakedown, cukup distempel aja. Karena isunya nggak masuk akal,” jelas Budi.
ADVERTISEMENT
“Karena yang sisa itu 1000 sekian itu nggak masuk akal, jadi nggak usah ditake down lah. Ditempelin hoaks aja,” tambahnya.
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
Budi Arie juga menjelaskan bahkan narasi hoaks ini menyebar di media sosial dan merata di semua platform. Baik Instagram, TikTok, juga Google.
Ia menyebut setiap platform punya kebijakan sendiri yang dapat membatasi hoaks tayang di ruang digital. Sehingga, setiap platform dapat men-takedown secara mandiri narasi hoaks yang beredar.
“Tiktok sendiri sudah melapor ke kami selama pemilu ini dia sudah men-takedown 10,8 juta hoaks. Ini yang secara mandiri tanpa kita minta, kebijakan komunitas mereka di platform sudah melakukan scrolling dan takedown sendiri tanpa kita minta. Google juga hampir 2 juta lebih yang sudah di-takedown, secara mandiri ya bukan kita. Sama juga termasuk Meta, Instagram,” tutupnya.
ADVERTISEMENT