Kominfo Targetkan Pembangunan PDN Cikarang Rampung Awal 2025

9 Agustus 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Aptika Kominfo, Hokky Situngkir dalam diskusi media di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (9/8). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Aptika Kominfo, Hokky Situngkir dalam diskusi media di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (9/8). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemenkominfo menargetkan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang akan rampung pada awal 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Dirjen Aptika Kominfo, Hokky Situngkir mulanya mengakui ada banyak yang bisa dipelajari imbas serangan ransomware ke server PDN beberapa bulan yang lalu.
"Harus diakui bahwa berbagai macam lesson yang kita pelajari di insiden PDNS kemarin itu, itu mempengaruhi bagaimana kita memproduksi proses pengembangan dan sebagainya," ujar Hokky kepada wartawan di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Meski demikian, ia mengaku pihaknya tidak berhenti dan terus berjalan untuk memulihkan kembali server PDN tersebut.
Namun untuk peresmiannya, Hokky tak bisa menjawab lebih lanjut. Ia menyerahkan untuk dapat dijawab ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Saat ini, pembangunan infrastruktur PDN di Cikarang sudah berjalan 70 persen.
"Tapi yang pasti saat ini perkembangannya, PDNS yang master plan itu dari sisi infrastruktur itu mungkin sudah agak 70-an persen, ya, lebih 70-an persen," ucap Hokky.
Ilustrasi ransomware. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
Dari segi desain pun Hokky menyebut perkembangannya sudah 80 persen lebih. Sehingga ia menargetkan PDN Cikarang bisa aktif pada awal 2025.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas sih kita mungkin akan bisa diaktifkan itu mungkin tahun depan awal," tuturnya.
"Tapi secara umum infrastruktur, network, desain itu sudah proses yang naik berapa persen, dibanding sebulan sebelumnya, jadi kita evaluasi terus menerus," tambah dia.
Hokky menyebut, sejak awal proses pemulihan PDN, Kominfo melibatkan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk keamanannya.
"Jadi sejak awal kita akan berusaha untuk melibatkan bersama-sama, kayak misalnya evaluasi-evaluasi terkait beberapa aspek, itu langsung ada beberapa catatan, rekomendasi, security assessment, itu mungkin agak berwarna berbeda," pungkasnya.