Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Komisi XI soal Lagu Antikorupsi KPK: Kenapa Cuma Diputar di DPR?
1 Desember 2018 6:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang berharap lagu-lagu antikorupsi dapat diputar di DPR dan di mobil-mobil pejabat. Anggota Komisi XI Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari berkomentar, mengapa KPK hanya mengusulkan lagu antikorupsi diputar di DPR saja dan tidak di lembaga lain selain DPR.
ADVERTISEMENT
"Kenapa ke DPR, kok enggak ke (lembaga) yang lain? (Hal itu membuat) apriorinya (berprasangka sebelum mengetahui) makin tinggi kan ke DPR,"kata Eva kepada kumparan, Jumat (30/11).
Eva mengatakan, berdasarkan catatan BPK, kecenderungan kerawanan korupsi terhadap pengelolaan keuangan justru bukan di DPR. Kerawanan korupsi justru ada di lembaga lain di luar DPR.
"Dari catatan BPK, kecenderungan pengelolaan keuangan yang paling rawan (korupsi) menurutku tidak di DPR tapi di lembaga yang (lain) apalagi di lembaga yang KPK tak bisa masuk, kenapa tak menyoal itu?" kata Eva.
Eva menyebut, usulan KPK untuk memutar lagu anti korupsi di DPR tidaklah efektif. Politikus PDIP itu mengatakan, ketimbang memutar lagu, menurutnya akan jauh lebih efektif jika ada penguatan dan sosialisasi kode etik anggota DPR, menghindari korupsi.
"Menurutku ini urusan sistem, jadi bagaimana sistem dibuat yang membatasi gerak kita, contohnya ada kode kode etik yang dikerasin. Sistem yang harus diperbaiki sehingga zero tolerance terhadap korupsi bisa dibangun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, KPK menyelenggarakan Festival Lagu Anti Korupsi (SAKSI) tahun 2018. Festival tersebut diadakan untuk memberikan wadah bagi musisi dalam mempublikasikan karya mereka serta untuk membantu KPK menyebarkan semangat antikorupsi melalui musik.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang berharap agar nantinya lagu-lagu antikorupsi itu dapat diputar di DPR. Hal itu, kata Saut, agar anggota DPR tidak terpengaruh ajakan setan untuk korupsi.
"Saya yakin hari ini merupakan momentum sejarah kedua, tahun kedua yang kemungkinan ini kalau diputar di gedung DPR atau diputar di mobil-mobil pejabat mudah-mudahan setan keluar dari dalam mobilnya, sehingga dia tidak korupsi," ujar Saut di Plaza Festival, Jumat (30/11).