Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyaluran bansos sembako tunai (BST ) tahap 2 dan 3 di Jakarta mengalami penundaan. Hal ini karena adanya perbaikan data dari Dinas Sosial dan Bank DKI.
ADVERTISEMENT
“Karena Bank DKI ini adalah tangan kanan untuk segala program di Pemerintah Provinsi, mudah-mudahan Bank DKI dapat terus melakukan perbaikan-perbaikan,” kata anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ranu Mauliani, dalam diskusi virtual soal BST, Rabu (10/3).
Bank DKI sebagai BUMD memang menjadi ujung tombak Pemprov DKI Jakarta dalam menyalurkan berbagai bantuan sosial. Tidak hanya BST, jauh sebelumnya Bank DKI sudah menyalurkan sejumlah program misalnya KJP Plus, Kartu Lansia, dan pemberian bantuan modal bagi UMKM.
Karena itu, Rany meminta Bank DKI lebih bersinergi dengan berbagai dinas terkait guna meningkatkan pelayanan bagi masyarakat penerima bantuan.
“Saya merasa masih ada hal yang belum di-upgrade oleh Bank DKI masih ada beberapa informasi yang belum clear,” kata Rany.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan Bank DKI bisa terus memperbaiki diri supaya menunjang program program DKI, khususnya untuk bantuan sosial seperti ini, dan yang lainnya. Dan juga KJP dan lain-lain, supaya bisa lebih maksimal lagi ke depannya,” tutup Rany.
Pada tahap pertama, BST diserahkan kepada 2 juta KK di Jakarta. Kemudian, pada tahap 2, jumlahnya menurun menjadi 1,9 juta orang. Untuk tahap ketiga, jumlahnya kembali berkurang menjadi 1,8 juta.
Hal ini terjadi karena adanya pembaruan data dari para penerima BST.