Komisi I Minta TNI Tambah Pengamanan Gudang Amunisi yang Dekat Rumah Warga

1 April 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di dekat gerbang Gudmurah Jaya/Bekasi Ciangsana saat terjadi kebakaran gudang peluru di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dekat gerbang Gudmurah Jaya/Bekasi Ciangsana saat terjadi kebakaran gudang peluru di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyayangkan insiden ledakan yang terjadi di gudang amunisi milik Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3) malam.
ADVERTISEMENT
Sejumlah amunisi bahkan terpental sampai ke rumah warga di sekitar gudang. Dia mengatakan TNI harus menyiapkan standar keamanan yang tinggi untuk mengamankan gudang amunisi seperti yang terjadi di Yonarmed.
"TNI AD harus menyiapkan standar penanganan pengamanan pemeliharaan dan perawatan alutsista, terutama yang lokasi penyimpanannya berada di daerah padat penduduk seperti yang terjadi di Bekasi kemarin," kata Meutya, Senin (1/1).
Meutya Hafid juga meminta TNI AD proaktif mendata kerugian masyarakat terkait kerusakan rumah warga yang terdampak akibat kebakaran gudang amunisi Yonarmed milik Kodam Jaya.
"TNI AD harus bertanggung jawab mengganti kerugian jika ada kerugian di masyarakat akibat kejadian kebakaran itu," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu juga mengharapkan TNI AD dapat memperbaiki hal tersebut di masa mendatang, sekaligus melaksanakan petunjuk teknis mengenai pemeliharaan dan perawatan amunisi di lingkungan TNI secara lebih ketat.
ADVERTISEMENT
"Penanganan insiden ini dilakukan secara cepat dan tepat guna menghindari kerusakan lebih banyak terhadap fasilitas TNI maupun warga sekitar," tandas dia.
Personel Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD menyisir keberadaan material diduga sisa bahan peledak dan amunisi yang terlempar hingga perumahan Cluster Visalia di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu, (31/3). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengungkap ada 65 ton amunisi di gudang nomor 6 Gudmurah Jaya/Bekasi yang meledak pada Sabtu (30/3) malam. Amunisi itu terdiri dari berbagai macam ukuran.
"Ada amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar, jadi seluruhnya ada 65 ton,” kata Agus kepada wartawan di lokasi usai peninjauan, Minggu (31/3).
Agus mengatakan, keseluruhan alat peledak itu memang sudah kedaluwarsa dan akan didisposal atau dimusnahkan di suatu lokasi khusus.