Komisi I Tak Masalah Jokowi Ajukan KSAD Jadi Panglima, tapi Soroti Netralitas

7 November 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Komisi I dengan Panglima TNI Yudo Margono dan Wamenhan Herindra, Senin (3/4/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Komisi I dengan Panglima TNI Yudo Margono dan Wamenhan Herindra, Senin (3/4/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi I DPR RI sempat membahas keputusan Presiden Jokowi yang mengusulkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI. Agus Subiyanto akan menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, tidak ada yang salah dari mekanisme penunjukan ini walaupun saat penunjukan, Agus baru menjabat beberapa hari diangkat menjadi KSAD.
“Bagi saya pribadi tidak ada masalah,” kata TB Hasanuddin saat rapat kerja Komisi I dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Selasa (7/11).
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Foto: Puspen TNI
Hasanuddin menekankan, aturan dalam Undang-Undang TNI terkait calon panglima TNI jelas. Yakni perwira aktif dan sedang menjabat sebagai kepala staf.
“Jadi tidak ada ketentuan itu, sehingga Bapak tidak menyalahi aturan, maksud saya Presiden, Bapak (Jokowi), tidak menyalahi aturan,” katanya.
Namun Hasanuddin berpesan agar Yudo bisa membantu memastikan agar segala proses Pemilu netral. Tidak ada anggota TNI yang berpihak kepada salah satu calon presiden, sebab momen pergantian kepemimpinan ini juga bersamaan dengan pergantian Panglima TNI.
ADVERTISEMENT
“Saya memohon dengan hormat untuk tetap mengikuti aturan perundang-undangan bahwa prajurit TNI itu harus netral dan tidak berpolitik praktis,” tuturnya.
Sementara anggota Komisi dari Fraksi Golkar, Nurul Arifin, menyoroti fenomena purnawirawan TNI yang terlibat politik praktis dengan masuk dalam jajaran tim pemenangan salah satu paslon.
“Saya membaca timses semua capres ada tentaranya di mana-mana, ada purna, memang purna-purna sih pak, tapi sedemikian seksinya, TNI ini begitu ya. Kalau sudah ada TNI nya berarti bagaimana menjaga netralitasnya?” kata Nurul.
Menjawab ini, Yudo pun mengatakan ia akan selalu memastikan TNI bersikap netral. Ia pun tidak segan menerapkan pendisiplinan jika ada anggota yang memihak.