Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Komisi I Takut Undang Prabowo: 96 Juta Suara Rakyat Melekat, Kami Hanya 3 Juta
25 September 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Gedung DPR/MPR, Senayan, Rabu (25/9) sore. Rapat dimulai pukul 15.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Selain Prabowo, rapat ini dihadiri Menlu Retno Marsudi yang diwakili Wamenlu Pahala Mansyuri dan Menkumham Supratman Andi Agtas dalam rangka pembicaraan tingkat I terhadap 5 RUU Kerja sama Bidang Pertahanan.
Prabowo yang juga merupakan presiden terpilih hadir langsung. Prabowo disambut seluruh pimpinan Komisi I. Mulai dari Meutya Hafid, Sugiono, Utut Adianto, Teuku Riefky Harsya dan Abul Kharis Almasyhari.
Ketua Komisi I Meutya Hafid mengaku takut ketika hendak mengundang Prabowo dalam rapat hari ini.
"Saya sebelum membuka bahwa saya sebetulnya mengumpulkan keberanian yang luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami, Bapak Menhan," kata Meutya.
"Bukan karena takut dengan Pak Prabowo, tapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Prabowo dalam Pilpres 2024 mengalahkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming meraih 58,58% suara nasional.
"Kami kalau di jumlah Pak Menhan, dari 56 anggota kalau di jumlah suara kemarin ketika Pemilu paling banter sampai 3 juta saja dari seluruh total," kata Meutya.
"Jadi ini merupakan kebanggaan kami Pak Menhan yang sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," tutur dia.
Politikus Golkar ini mengatakan, rapat sudah dinyatakan kuorum. Setelah meminta persetujuan, rapat dibuka dan terbuka untuk umum.
"Karena sudah kuorum, izinkan saya membuka dan kalau disepakati karena substansi dari rapat kerja sama pertahanan sudah dilakukan sejak sebelumnya maka tidak perlu ada yang dirahasiakan mohon izin kalau disepakati bisa dilakukan sifat terbuka," kata Meutya.
ADVERTISEMENT
"Disepakati Bapak/Ibu rapat kita buka dan sifatnya terbuka," tambah dia.
"Sebenarnya ketakutannya masih ada sedikit, jadi kalau ada grogi, saya mohon maaf," seloroh Meutya.