Komisi I Ungkap Kendala Berantas Judol: Mati 1 Tumbuh 1.000 hingga Mudah Diakses

22 Januari 2025 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat dengar pendapat (RDP) panja judi online komisi I DPR RI bersama Ditjen Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi dan BSSN pada Rabu (22/1/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat dengar pendapat (RDP) panja judi online komisi I DPR RI bersama Ditjen Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi dan BSSN pada Rabu (22/1/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi I DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan dengan Ditjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi dan BSSN pada Rabu (22/1). Rapat ini membahas evaluasi pemberantasan judi online.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kendala yang dialami Komdigi dan BSSN dalam pemberantasan judol.
“Kita mendapatkan laporan tentang hal-hal yang sudah dilakukan, kendala yang dihadapi, dan juga target-target ke depannya. Tentunya, ada banyak masukan dari kedua belah pihak untuk kita bisa menyempurnakan sistem kerja, baik dari sisi pemerintahan maupun DPR,” kata Dave di Gedung Parlemen, Jakarta.
Dave menekankan, masalah judol ini menjadi perhatian serius, baik bagi pemerintah maupun DPR. Ia mengingatkan Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan masalah judol agar diberantas.
“Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua, dan kita harus memberikan otoritas yang cukup agar dapat menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Ini sesuai dengan direktif Presiden yang memerintahkan agar judi online segera diberantas,” kata Dave.
Iklan judi online di ponsel. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Salah satu kendala yang dibahas adalah maraknya situs judi online yang terus berkembang meskipun sudah banyak yang berhasil ditutup.
ADVERTISEMENT
“Sudah ada jutaan website yang berhasil di-take down, tapi yang mati satu, tumbuh seribu. Ini membutuhkan kreativitas dan ketelitian dari pemerintah untuk terus mencari tahu siapa pelaku di baliknya,” tegasnya.
Politikus Golkar ini menyebut, pemerintah perlu melacak aliran uang dari praktik judi online untuk mengungkap sumber-sumber yang terlibat.
“Penting untuk mengejar aliran uangnya, dari mana uang itu bergulir dan ke mana ia berjalan. Hanya dengan cara ini, kita bisa benar-benar menemukan sumber-sumbernya,” ucap Dave.
Wakil ketua komisi I DPR RI, Dave Laksono menjawab pertanyaan wartawan di gedung Parlemen, Jakarta pada Rabu (22/1). Foto: Abid Raihan/kumparan

Judol Semakin Mudah Diakses

Selain itu, Dave menyoroti bagaimana penyebaran judi online kini semakin mudah diakses melalui berbagai platform media sosial dan video. Ia bercerita sering menemukan tautan atau watermark yang mengarah ke situs judi online saat melihat video di platform seperti Instagram, Facebook, YouTube atau TikTok.
ADVERTISEMENT
“Sering kali kita melihat link atau watermark yang mengarahkan ke situs judi online, meskipun itu hanya cuplikan video di media sosial,” kata Dave.
Kendati demikian, Dave menegaskan pemerintah dan DPR akan terus bekerja sama untuk memperbaiki sistem kerja dalam pemberantasan judi online.
“Kami akan terus menyempurnakan sistem ini, baik dari sisi pemerintahan maupun DPR, untuk memberikan otoritas yang cukup dan memastikan mitra-mitra kami memiliki fungsi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.