Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Komisi II: Partisipasi Pemilu 2024 Capai 82%, Mengulang Sukses Pilkada 2020
25 Maret 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komisi II DPR RI menggelar rapat kerja dengan KPU RI dan Bawaslu RI pada Senin (25/3). Rapat ini mengevaluasi pelaksanaan Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan total partisipasi pemilih di Pemilu 2024 mencapai 82 persen. Artinya, KPU berhasil mengulang kesuksesan Pilkada 2020.
Kala itu, Pilkada 2020 mendapat banyak sorotan karena dilakukan di masa pandemi COVID-19. Sempat diprediksi partisipasi masyarakat tidak akan memenuhi harapan. Namun, ternyata masyarakat antusias.
"Tadi sudah kita sama-sama dengar laporannya untuk pilpres itu (partisipasi pemilih) 81,78%, untuk pileg 81,46%," kata Doli kepada wartawan.
"Jadi artinya average 82% dan ini mengalami sukses pada Pilkada 2020 yang 83% waktu itu," tambahnya.
Waketum Golkar ini menuturkan, Komisi II mempunyai beberapa indikasi penilaian apakah pelaksaan pemilu dinyatakan sukses atau tidak. Hasilnya, Komisi II menilai Pemilu 2024 dinyatakan sukses.
ADVERTISEMENT
"Kalau selama ini kan saya mengatakan ada beberapa indikasi suksesnya pemilu misalnya salah satu indikator sukses pemilu adalah seluruh tahapan yang direncanakan berjalan sesuai dengan yang sudah disusun," ucap Doli.
"Alhamdulillah kan semuanya sampai sekarang kan lancar, nih, semuanya lancar sampai tanggal 20 Maret, sekarang juga masih masuk masa sengketa," tambah dia.
"Jadi artinya so far, sampai sejauh ini dari perspektif pelaksanaan tahapannya ini berjalan naik dan sukses," tutur Doli.
Catatan tentang Sirekap
Meski begitu, Komisi II mempunyai beberapa catatan kepada KPU. Misalnya seperti Sirekap yang tidak berjalan optimal hingga memicu polemik.
"Sirekap kelihatannya sekian, nanti di Info Pemilu (situs KPU) sekian, nah itu salah satu contoh yang mungkin nanti akan kita evaluasi, penggunaan sistem digital atau elektronisasi di beberapa tahapan Pemilu," tutur Doli.
ADVERTISEMENT