Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Komisi III Bakal Panggil Jaksa Agung-Kapolri: Banyak Spekulasi, Seperti Sambo
27 Mei 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, mengungkapkan pihaknya berencana memanggil Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait isu penguntitan Jampidsus Febrie Adriansyah oleh Densus 88.
ADVERTISEMENT
“(Jaksa Agung-Kapolri) Diundang, iya, kan dulu begitu dapat penjelasan dari Pak Kapolri langsung clear kan gitu toh,” kata Pacul saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (27/5).
Pacul mengatakan, masyarakat ingin mendengar klarifikasi dari pihak terkait agar kasus ini tidak simpang siur seperti kasus Ferdy Sambo dulu.
“Spekulasi muncul seperti kasus Sambo toh. Atau kasus Duren Tiga. Peristiwa Duren Tiga kan juga menimbulkan spekulasi yang banyak,” ujarnya.
Hanya saja, pemanggilan ini masih dalam tahap pembahasan. Meski begitu, Pacul memastikan rapat ini akan dilakukan secara terbuka.
“Ini kan tadi baru dijadwalkan, tapi ini kita kan anggaran ditunggu, jadi kita selesaikan anggaran sambil dilakukan lobi-lobi, rapat konsultasi pimpinan, baru setelah itu kita lakukan rapat secara terbuka,” tuturnya.
Jaksa Agung dan Kapolri Bergandengan
ADVERTISEMENT
Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bertemu di Istana Negara, pagi ini. Mereka bertemu dalam acara SPBE Summit dan Peluncuran GovTech Indonesia.
Pantauan kumparan di lokasi, ST Burhanuddin terlebih dulu hadir di Istana. Ia menyapa sejumlah menteri sebelum akhirnya duduk di kursi yang telah disiapkan.
Tidak lama, Kapolri Listyo Sigit hadir di Istana. Setelah menyapa sejumlah menteri, ia langsung menghampiri ST Burhanuddin dan berangkulan.
Kejagung dan Polri Belum Beri Penjelasan
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Kejagung dan Polri terkait isu ini. Namun pimpinan kedua instansi tampak akur di tengah hiruk pikuk ini.
Akan tetapi, Jampidsus dikuntit Densus 88 disebut imbas penanganan kasus dugaan mega korupsi, yakni tambang Timah. Korupsi itu diduga menimbulkan kerugian keuangan dan perekonomian negara mencapai Rp 271 triliun.
ADVERTISEMENT