Komisi III DPR Minta Polisi Tes Psikologi Berkala: Jangan Asal Main Dar Der Dor

17 Desember 2024 16:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolda Kalimantan Tengah, Kapolres Jakarta Timur dan Ayu Darmawati di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolda Kalimantan Tengah, Kapolres Jakarta Timur dan Ayu Darmawati di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Nasyirul Falah Amru atau yang dikenal Gus Falah meminta agar anggota polisi dapat dites psikologi secara berkala guna mencegah penggunaan senjata api secara sewenang-wenang.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyusul kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota polisi di Palangka Raya yakni Brigadir Anton Kurniawan Setyanto terhadap Budiman Arisandi.
"Kok perlu juga ya kepolisian ini melakukan tes psikologi secara berkala untuk penggunaan senjata api, jangan asal main dar der dor. Dikit-dikit dar, dikit-dikit der, dikit-dikit dor," kata dia dalam RDP di DPR RI pada Selasa (17/12).
Gus Falah menyebut, tes psikologi secara berkala perlu dilakukan terhadap anggota polisi yang bertugas di lapangan dan bertemu dengan masyarakat. Diharapkan, dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin baik.
"Saya minta lebih difokuskan lagi kepada anggota-anggota yang bertugas di lapangan karena mereka yang langsung menghadapi dengan rakyat kecil," ucap dia.
Anton diperiksa Propam Polda Kalimantan Tengah dan dipecat atas kasus dugaan pembunuhan dan pencurian terhadap korban Budiman.
ADVERTISEMENT
Terungkapnya kasus itu berawal dari penemuan mayat Budiman di daerah di Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat (6/12), oleh warga. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan diduga mayat korban sudah hampir sepekan di sana.
Dari hasil penyelidikan, terungkap Anton bertemu dengan korban di Jalan Tjilik Riwut di pinggir jalan Trans-Kalimantan, pada Rabu (27/11). Anton menembak korban hingga tewas dan membawa kabur mobilnya.