Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Komisi III soal Kades Kohod Tersangka Pagar Laut: Usut Sampai ke Dewanya
19 Februari 2025 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Kohod, Arsin, ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan dokumen pagar laut di Tangerang oleh Bareskrim Polri. Penetapan tersangka ini turut menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
ADVERTISEMENT
Politikus NasDem itu meminta Polri tidak hanya mengusut di level Kades, tapi juga pihak-pihak lain yang levelnya lebih tinggi.
“Pak Kapolri, pengusutan kasus temuan pagar laut ilegal ini jangan hanya level kepala desa saja yang jadi tersangka, tapi usut juga sampai sampai ke dewa-dewanya," kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (19/2).
Menurut Sahroni, masih ada aktor kriminal lainnya dalam kasus pagar laut tersebut. Mereka yang terlibat itu juga perlu diusut.
"Kalau kepala desa itu dia hanya diakal-bulusin aja, pastinya mengikuti pola dan perintah aktor yang ada di atasnya. Nah itu yang Pak Kapolri harus berani ungkap, pasti akan ada banyak aktor tingkat tinggi yang turut terlibat. Karena kasus pagar laut ini besar dan kompleks, tidak mungkin hanya segelintir aktor,” ujar Sahroni.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sahroni pun menyebut masyarakat pasti tahu bahwa kepala desa bukan pelaku utama dari kasus tersebut. Mengingat pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang tersebut membentang sepanjang puluhan kilometer.
“Ya, karena dipikir dari mana pun, tidak mungkinlah seorang kepala desa jadi satu-satunya tersangka dalam kasus besar seperti ini. Masa iya tidak ada yang mengetahui pembangunannya? Itukan pasti memakan waktu, memakan biaya besar juga," tutur Sahroni.
Sahroni mendukung pengusutan kasus ini. Ia yakin jika polisi berhasil mengusut tuntas kasus ini maka kepercayaan publik kepada Polri akan meningkat.
"Nah, karenanya polisi harus perlihatkan kepada masyarakat bahwa polisi benar-benar bisa mengusut tuntas kasus ini. Kalau bisa diungkap, dijamin tingkat kepercayaan masyarakat pasti meroket,” ujar anggota legislatif dari Dapil Jakarta III itu.
ADVERTISEMENT
“Publik sudah heboh dan marah atas temuan ini. Jadi jangan sampai kasusnya menguap begitu saja, wajib usut tuntas. Masyarakat mengawal,” tambahnya.
Sebelumnya, Arsin ditetapkan tersangka bersama Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta dan dua orang lain berinisial SP dan CE. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena memalsukan dokumen terkait pagar laut di Tangerang.
Mereka dijerat Pasal 263 KUHP dan Pasal 264 KUHP. Ancaman hukumannya paling tinggi 8 tahun penjara.