Komisi IX DPR Desak BPOM Beri Perhatian pada Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut

16 Februari 2023 14:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Penny Lukito (kanan), saat konferensi pers tinjau pangan hasil pengawasan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Penny Lukito (kanan), saat konferensi pers tinjau pangan hasil pengawasan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi IX DPR mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan perhatian lebih kepada keluarga korban gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Jumlah anak yang menjadi korban GGAPA mencapai ratusan, namun pihak BPOM disebut belum pernah sekali pun bertemu dengan mereka.
ADVERTISEMENT
"Yang para korban ini tunggu adalah bentuk perhatian dari Kemenkes dan BPOM. Kalau kita lihat rentetannya, yang 200 anak (yang meninggal) itu, kan, sudah jelas cemaran EG/DEG itu yang bikin mereka alami ini. Jadi perhatian apa yang sudah diberikan pemerintah lewat Kemenkes dan BPOM?" kata anggota Komisi IX dari fraksi PKS, Netty Prasetiyani di DPR, Rabu (15/2) malam.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai PKS, Netty Prasetiyani, . Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Komisi IX yang lain, Kurniasih Mufidayati. Menurutnya, saat dia menerima audiensi keluarga para korban gagal ginjal, mereka mengadu belum pernah mendapat perhatian dari Kemenkes, BPOM ataupun stakeholder lainnya yang terlibat dalam kasus ini.
Mereka berharap ada permintaan maaf secara langsung atau setidaknya BPOM dan Kemenkes datang dan menyampaikan ucapan duka kepada para korban yang kehilangan.
ADVERTISEMENT
"Belum ada perhatian, kepedulian. Makanya teman-teman nanya sudah sejauh mana? Ini kami sampaikan ke Kemenkes juga karena ini amanah audiensi," katanya.
Menurutnya, akibat kasus ini, ratusan anak-anak meninggal dan banyak juga yang mengalami cacat permanen. Kurniasih berharap, BPOM bisa memberikan empati sebagai bentuk kepedulian kepada para korban berupa kunjungan atau apa pun.
Anggota Komisi IX DPR (PKS), Kurniasih Mufidayati. Foto: Dok. Pribadi/Kurniasih Mufidayati
BPOM juga diminta oleh Komisi IX untuk lebih tegas kepada para pelanggar yang menyebabkan terjadi kasus ini. BPOM harus mengawal kasus ini hingga tuntas dan adil agar para korban bisa mendapatkan keadilan atas duka yang mereka alami.
Menanggapi hal ini, Ketua BPOM Penny Lukito menyebut akan membahas hal ini dengan tim. "Kami carikan jalan," kata Penny singkat.
Hingga 5 Februari 2023 tercatat ada 326 kasus GGAPA yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, 204 meninggal, enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
ADVERTISEMENT