news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komisi IX: Harus Ditelusuri Kebocoran Distribusi Booster Vaksin ke Pejabat

27 Agustus 2021 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR F-PDIP Muchamad Nabil Haroen. Foto: Facebook/Gus Nabil
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR F-PDIP Muchamad Nabil Haroen. Foto: Facebook/Gus Nabil
ADVERTISEMENT
Pemerintah berkali-kali menegaskan suntikan ketiga vaksin corona (booster) dengan Moderna saat ini hanya untuk tenaga kesehatan (nakes). Ironisnya, meski banyak nakes yang belum dapat booster atau bahkan dua dosis penuh, suntikan ketiga ini justru 'menyasar' pejabat.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen meminta Kemenkes menelusuri penggunaan vaksin Moderna yang digunakan selain nakes.
“Bahwa terjadi kebocoran dalam distribusi booster vaksin, itu harus ditelusuri lebih jauh. Pihak Kemenkes harus berkoordinasi lebih rapi dalam pengelolaan vaksin dan datanya,” kata Nabil kepada kumparan, Jumat (27/8).
“Para pejabat juga perlu memberi teladan. Sesuai dengan peraturan, yang didahulukan itu tenaga kesehatan. Mereka yang berjuang di garis depan penanganan pandemi,” imbuh dia.
Politikus PDIP itu menjelaskan, prioritas booster vaksin bagi nakes sudah didorong Komisi IX kepada Kemenkes dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam rapat pada Rabu (25/8) lalu.
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
“Komisi IX DPR RI mendukung Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi booster ketiga untuk seluruh tenaga kesehatan Indonesia, demi memaksimalkan upaya perlindungan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” berikut pernyataan Komisi IX dalam dokumen kesimpulan rapat yang dibagikan Nabil.
ADVERTISEMENT
Nabil mengapresiasi pemerintah melalui Kemenkes sudah sangat serius agar proses vaksinasi sesuai target Presiden Jokowi. Kendati demikian, dia berharap sistem vaksinasi bisa diperkuat lagi agar jangan sampai menyasar target yang salah.
“Kita semua ingin agar Indonesia segera bangkit dari pandemi. Di antara strateginya, dengan mengendalikan persebaran virus dengan penguatan ketahanan tubuh dan vaksinasi,” tegas dia.
“Pemerintah terus membangun dan menguatkan sistem teknologi informasi di bidang kesehatan. Data kesehatan juga terus diperkuat dengan manajemen yang terintegrasi. Sama halnya dengan vaksinasi. Sistemnya terus diperbaiki dengan berbagai inovasi,” imbuhnya.

Sederet Pejabat Pakai Vaksin Moderna untuk Booster

Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik V Palimbong saat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Kabupaten Toraja Utara. Foto: Dok. Istimewa
Setidaknya ada tiga peristiwa yang menarik perhatian masyarakat soal pejabat yang mendapatkan booster vaksin corona dengan Moderna.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang, Masagus Hakim, yang membenarkan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil sudah menerima vaksin Moderna. Menurut Masagus, diberikannya Moderna ke Maulan karena namanya sudah terdata di pusat sebagai penerima booster.
Selain itu, Wabup dan Kapolres di Toraja Utara juga dapat booster pada saat hari perdana peluncuran dosis ketiga vaksin corona. Saat itu yang disuntik adalah Wakil Bupati Toraja Utara Frederik V Palimbong, Kapolres Toraja Utara AKBP Yudha Wiradjati Kusuma, Damayanti V Palimbong, dan tenaga medis.
Lainnya, momen pembicaraan mengenai booster terjadi saat kunjungan Presiden Jokowi ke Samarinda, Kalimantan Timur. Mulai dari Gubernur Kaltim Isran Noor, Wali Kota Samarinda Andi Harun, hingga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengaku sudah mendapatkan Booster.
ADVERTISEMENT
Meski sebagian pejabat ini mengaku mendapatkan booster dari imunoterapi sel dendritik besutan eks Menkes Terawan yang dulu disebut Vaksin Nusantara, ada juga pejabat yang mengakui pakai Moderna.