Komisi V DPR Minta BMKG Investigasi Eror Peringatan Tsunami di Bali hingga Jatim
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi V DPR Arwani Thomafi mendesak BMKG segera mencari tahu penyebab pesan peringatan tsunami itu tersebar. Ia menilai perlu ada penjelasan rinci terhadap persoalan tersebut, apalagi pesan yang beredar sangat tidak akurat mulai dari tanggal peringatan hingga status peringatan yang dikeluarkan.
"Saya kaget juga. Ini agar dicek apa yang terjadi," kata Arwani dalam keterangannya, Kamis (27/5).
Anggota Komisi V Mulyadi menegaskan kesalahan ini menjadi peringatan keras bagi BMKG agar lebih profesional lagi dalam bekerja.
"Ini menjadi peringatan keras untuk BMKG. Badan ini harus meningkatkan profesionalisme. Produksi informasi yang dikeluarkan BMKG sangat penting dan sensitif," kata Mulyadi.
Mulyadi menegaskan setiap informasi atau peringatan yang dikeluarkan BMKG sangat berpengaruh pada masyarakat. Sehingga sudah seharusnya informasi tersebut bersifat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
"Karena masyarakat akan sangat terpengaruh, BMKG yang menjadi mitra Komisi V harus memberikan informasi yang akurat, bukan malah hoaks. Ini membahayakan," tegasnya.
Dalam pesan yang ramai diperbincangkan di Twitter, peringatan dini tsunami dikeluarkan untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, NTT, dan Bali. Selain itu, disebut juga terkait gempa 8,5 magnitudo.
"Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG, Gempa Mag:8.5, 04-Jun-21 10:14:45WIB. Lok:10.50LS,114.80BT,Kdlmn:10Km::BMKG," demikian bunyi pean tersebut.
Kepala Humas BMKG Taufan memberikan penjelasan dan meminta maaf atas beredarnya pesan tersebut.
"Mohon maaf, ada error di sistem kami, saat ini sedang kami telusuri. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata dia.