Komisioner KPU Evi Novida Positif Corona Tanpa Gejala: Baik-baik Saja Insyaallah

11 September 2020 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus corona di Indonesia terus meroket, belum ada tanda-tanda akan melandai. Tercatat sudah berbagai pejabat negara yang terinfeksi, mulai dari Bupati, Wali Kota, Menteri, yang teranyar Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting.
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi, Evi mengatakan dirinya sehat dalam masa isolasi mandiri di rumah.
"Saya baik-baik saja, insyaallah," kata Evi kepada kumparan, Jumat (11/9).
Evi memastikan tak ada gejala COVID-19 pada dirinya. Mulai dari demam, batuk dan sebagainya. Dengan kata lain, Evi terpapar COVID-19, tanpa gejala (OTG)
"Iya (OTG), enggak demam, enggak batuk, dan enggak pilek," tutur mantan Anggota KPU Sumut itu.
Ketua KPU Arief Budiman memastikan kondisi itu tak mengganggu kinerja Evi. Sebab, kata Arief, Evi tetap bekerja seperti biasa dan mengikuti seluruh aktivitas KPU secara daring.
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) didamping Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto (kanan) dan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (kedua dari kanan). Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
"Bu Evi masih aktif, masih sehat, masih mengikuti seluruh kegiatan KPU melalui daring," sebut Arief.
Dengan adanya satu Komisioner KPU positif COVID-19, kantor KPU langsung disterilisasi dan seluruh pegawai melaksanakan bekerja dari rumah (work from home).
ADVERTISEMENT
"Kantor juga hari ini sama besok akan dilakukan sterilisasi. Pegawai-pegawainya diminta untuk WFH," tandas Arief.
Per Kamis (10/9), pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 207.203. DKI Jakarta sendiri sebagai salah satu penyumbang angka kasus terbesar telah menerapkan kembali PSBB ketat.