Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Komitmen Danone AQUA Jaga Kualitas Air Minum Kemasan hingga Cegah Galon Palsu
22 Agustus 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
Sebagai pelopor air minum dalam kemasan (AMDK), Danone AQUA , kembali menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kualitas air minum terbaik guna menjamin pemenuhan standar keamanan pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
ADVERTISEMENT
Hal ini ditegaskan langsung Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin, saat menerima kunjungan media di salah satu pabrik Danone AQUA, PT. Tirta Investama Ciherang, Kabupaten Bogor, pada Senin (22/8).
"Sebagai salah satu perusahaan bersertifikasi BCorp, penting bagi kami untuk senantiasa menjadikan perusahaan sebagai force for good dengan melindungi kealamian ekosistem di sekitar sumber air serta memastikan kualitas air dan kemasan tetap terjaga sejak dari sumber air di seluruh pabrik Danone AQUA hingga ke tangan konsumen," jelas Arif.
Dalam kesempatan itu, Arif Mujahidin mengajak rekan-rekan media untuk melihat langsung proses produksi air minum kemasan mulai dari pengambilan air dari sumber mata air pilihan hingga menyajikannya dalam bentuk minuman kemasan.
Dalam aktivitas produksinya, PT. Tirta Investama Ciherang memang sangat menjaga sterilitas. Beragam mekanisme pemanfaatan teknologi mutakhir juga digunakan untuk menjaga kualitas air mineral dan kemasan. Bahkan diterapkan pemeriksaan dengan 400 parameter berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Ada lebih dari 900 merek air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia, yang membedakan dengan AQUA yaitu kami selalu mengeceknya dengan 400 parameter sesuai dengan spesifikasi standar global maupun standar nasional Indonesia (SNI)," kata Arif.
"Dan produk AMDK yang sudah berlisensi SNI ini cuma sedikit, karena dalam praktiknya kami harus melakukan kontrol penuh agar tidak ada bakteri berbahaya yang membahayakan kesehatan," ujar Arif.
Di tempat yang sama, Kepala Pabrik PT. Tirta Investama Ciherang Joko Prasojo mengatakan, pihaknya juga senantiasa menjamin standar pengisian ulang kemasan galon dengan proses seleksi ketat untuk galon guna ulang.
Di antaranya adalah pengecekan fisik, galon tidak boleh pecah atau bocor dan tidak boleh berbau, serta tidak terkontaminasi endapan atau warna. Sementara galon yang tidak lolos seleksi akan menjalani proses pencucian dengan mengunakan air bertekanan dan pembersih dengan standar food grade.
ADVERTISEMENT
Joko menambahkan, sebelum diisi ulang, galon akan menjalani proses filtrasi dan penyiraman ultraviolet (UV) di dalam High Care Room-ruangan khusus dengan akses terbatas dan minim sentuhan tangan dan dimonitor secara real time.
Hal ini dimaksudkan untuk mengunci kemurnian air mineral dalam kemasan. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 8,9 hektar itu memiliki 2 jalur pengisian air mineral untuk kemasan botol (330 ml satu jalur dan 600 ml satu jalur), serta memiliki 3 jalur pengisian air mineral untuk kemasan galon guna ulang.
"Tentunya tidak semua galon yang kembali ke pabrik dapat digunakan ulang. Galon yang tidak memenuhi standar akan menjalani proses daur ulang. Hal ini kami lakukan sebagai salah satu wujud komitmen kami dalam menerapkan ekonomi sirkular guna mengurangi dampak pada lingkungan," terang Joko.
ADVERTISEMENT
Antisipasi Peredaran Galon Palsu
Masyarakat sempat dibuat was-was dengan adanya video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria dengan mudahnya mengganti segel tutup galon AQUA asli dengan yang palsu.
Tentu, video ini menjadi sinyal sekaligus peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran produk palsu air minuman dalam kemasan (AMDK).
Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengakui pihaknya memang tidak bisa mengatur perilaku masyarakat ketika produknya sudah terdistribusikan.
Arif mengatakan, pemalsuan ini menjadi sangat berbahaya lantaran yang dipalsukan merupakan bahan konsumsi, sehingga bisa berdampak bagi kesehatan. Dirinya pun mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkannya kepada pihak terkait jika menemukan kejanggalan.
Ia juga menilai alasan banyak produk AQUA yang dipalsukan karena produknya memiliki brand image paling bagus di masyarakat dan paling laku di pasaran, sehingga sangat rentan dipalsukan.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak bisa kontrol, jadi yang bisa dilakukan kita edukasi konsumen. Kalau melihat ada keanehan atau kejanggalan-kejanggalan silakan melapor ada AQUA menyapa. Atau bisa juga melapor ke polisi biar ada efek jera," jelas Arif.
Arif lantas berbagai tips bagaimana cara mengecek keaslian AQUA dengan mengecek kode yang tertulis di badan galon. "Kode yang ada di tutup galon dengan yang ada di badan galon itu harus sama. Kalau tidak berarti produk itu palsu atau sudah dibongkar," terangnya.
Selain itu, Arif juga meminta masyarakat untuk merobek atau merusak tutup galon jika hendak melakukan pengisian ulang. Hal ini demi menghindarkan kecurangan oknum-oknum tertentu untuk memalsukan AQUA.
"Kalau ada kejadian begitu yang paling dirugikan konsumen. Pabrik sudah ada standarnya, terkadang ibu-ibu kalau isi galon diangkatin dan tutupnya dibukain tukangnya. Makanya kita edukasi tolong dirusak tutup galonnya biar tidak bisa diapa-apakan lagi," jelas Arif.
ADVERTISEMENT
"Konsumen tolong dirusak atau digunting saja tutupnya, kalau ada potensi jahat laporkan. Karena kalau tidak, itu maka tidak akan ada efek jera," sambungnya.
Cerita Pensiunan Raih Omzet Rp 20 Juta per Bulan Berkat AQUA Home Service (AHS)
Salah seorang pensiunan asal, Bogor, Jawa Barat, mampu menghasilkan omzet Rp 20 juta sebulan hanya dengan berjualan galon air mineral kemasan.
Di masa tuanya, Yetty, wanita paruh baya yang tinggal di salah satu perumahan di Sentul itu masih tetap produktif dengan terus menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Pensiunan pegawai di salah satu bank swasta itu mulai berjualan galon air mineral sejak 2009 silam. Waktu itu, dirinya hanya memiliki 20 galon yang dijual kepada para tetangganya saja.
ADVERTISEMENT
Penjualannya kala itu masih terbilang biasa. Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2012, ia ikut dalam program AQUA Home Service (AHS), sebuah program dari Danone AQUA untuk memastikan kualitas produk terjaga hingga distribusinya. Yetty pun menjadi distributor resmi AQUA.
Perlahan tapi pasti, usahanya terus berkembang dan bertambah besar, dari semula 20 galon kemudian bertambah menjadi 60 galon hingga sekarang memiliki 500 galon.
Kini, dalam sebulan Yetty mampu menjual 3.500-4.000 galon. Selain itu, kendaraan yang dipergunakan untuk mengantarkan galon kepada konsumen juga mengalami kemajuan. Dari semula yang hanya menggunakan motor roda dua berubah menjadi motor roda tiga dan sekarang menjelma menjadi kendaraan roda empat.
ADVERTISEMENT
"Per bulannya memang sekitar itu (3.000-4.000 galon) yang terjual. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 20 juta. Tapi namanya usaha kadang bisa naik kadang juga turun," kata Yetty saat ditemui di gerainya pada Senin (22/8).
ADVERTISEMENT
Yetty mengaku menjadi bagian dari program AHS memberikan nilai tambah baginya dan lingkungan sekitar. Sebab dirinya bisa memenuhi kebutuhan warga lainnya untuk mendapat air minum yang berkualitas. Terlebih, menurutnya, AQUA menjadi produk unggulan yang diminati masyarakat.
"Menjadi bagian dari AHS selain mendapat penghasilan tambahan untuk keluarga, juga bisa memberi manfaat kepada warga sekitar. Warga di sekitar sini semakin terbantu aksesnya untuk mendapatkan produk AQUA yang terjamin kualitasnya," ujar Yetty.
Selain itu, sebagai agen distributor resmi, Yetty juga terus mengedukasi warga untuk membedakan galon AQUA asli dengan yang palsu. Terlebih setelah video pemalsuan galon air minum yang sempat viral beberapa waktu lalu.
"Penting bagi konsumen untuk memperhatikan berbagai ciri fisik dari galon AQUA, pastikan air tampak bening, tidak berbusa, tidak berbau, terasa segar dan tidak memberi rasa kesat. Juga perhatikan pada bagian samping tutup galon yang harus selalu dalam kondisi tertutup," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin, AHS merupakan perpanjangan tangan dari Danone AQUA untuk memastikan kualitas produk terjaga sampai ke tangan konsumen.
Sekaligus bagian dari komitmen perusahaan untuk memberdayakan perempuan dan mendorong pertumbuhan usaha mikro. Saat ini sudah ada 10.000 lebih agen AHS yang tersebar di seluruh Indonesia.