Komitmen Le Minerale Perluas Jangkauan Edukasi dan Pengelolaan Sampah PET

8 Maret 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan bantuan modal usaha bergulir untuk mitra ADUPI. Foto: dok. Le Minerale
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan bantuan modal usaha bergulir untuk mitra ADUPI. Foto: dok. Le Minerale
Satu tahun sudah gerakan ekonomi sirkular dijalankan. Konsep yang berpedoman pada prinsip meregenerasikan bahan pada akhir umurnya ini berfokus pada penggunaan nilai maksimum suatu barang dan menjaga sumber daya selama mungkin. Sehingga, tercipta keberlanjutan lingkungan sekaligus peningkatan dalam masalah ekonomi.
Gerakan ekonomi sirkular sejatinya merupakan salah satu upaya untuk mengatasi sampah plastik. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Rosa Vivien Ratnawati, ekonomi sirkular tak hanya mengurangi pencemaran lingkungan.
Konsep ini juga mampu menghemat permintaan sumber daya alam, mengurangi impor bahan baku sampah plastik untuk industri daur ulang yang masih kekurangan, dan mendatangkan nafkah bagi masyarakat pengepul.

Dukungan Le Minerale terhadap ekonomi sirkular

Pendekatan ekonomi sirkular tentu perlu dibarengi dengan aksi nyata yang diinisiasi pihak swasta untuk mengelola dan menangani sampah secara terpadu. Karena itulah, sejak awal berdiri, PT Tirta Fresindo Jaya melalui produknya Le Minerale, berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan mengedepankan aspek keamanan, kesehatan, dan lingkungan bagi semua pihak yang terlibat, Le Minerale menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN).
Sebagai bentuk penerapan program Extended Producer Responsibility (EPR) guna menangani masalah sampah, GESN menggandeng pihak-pihak lain dalam perjalanannya. Mulai dari KLHK, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).
Proses dan hasil daur ulang galon dan botol plastik PET Le Minerale. Foto: dok. Le Minerale
Dalam riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan bahwa skema ekonomi sirkular cukup efektif. Sepanjang Maret hingga Agustus 2021, tingkat daur ulang botol PET sebesar 74 persen, galon PET 93 persen, dan gelas PP 81 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap material PET masih sangat tinggi karena inovasi produk berbasis PET juga terus berkembang.
Riset tersebut juga menunjukkan bahwa penghasilan para pengepul sampah ini bergantung dari daur ulang plastik PET. Sekitar 30-48 persen penghasilan mereka didapatkan dari penjualan plastik jenis PET. Di Jabodetabek saja, plastik PET berkontribusi lebih dari Rp 700 juta per hari dari rantai pengepul, dan lebih dari Rp 1 miliar per hari dari total rantai agregasi.
Gerakan bersama ini mampu menciptakan 57.500 lapangan pekerjaan dan 1.370 UMKM yang tentunya sangat menolong sosial ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Karena itu SWI memberikan rekomendasi untuk memulai program pemilahan sampah dan insentif ekonomi kepada rantai daur ulang.

Penerapan GESN

Memiliki program kerja untuk meningkatkan persentase pengumpulan plastik pascakonsumsi, GESN juga memberikan bimbingan operasional, pemberian mesin, modal kerja, hingga edukasi kepada para mitra. Sehingga, sampah plastik dapat didaur ulang lebih dari 20 persen oleh para mitra.
Le Minerale juga telah berkolaborasi dengan Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Plasticpay dan Fakultas Teknik UI. Kerja sama ini mencakup kegiatan mengedukasi dan mendukung pengelolaan sampah plastik di rumah dan lingkungan masyarakat.
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya, Ronald Atmadja, mengatakan, GESN Le Minerale harus menjadi katalis untuk percepat kolaborasi kemitraan dan hasil kerja yang konkret.
"Le Minerale beserta para mitra berharap program kerja ini dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik," ucap Ronald.
Salah satu dropbox Le Minerale dan Plasticpay di Jakarta Utara. Foto: dok. Le Minerale
Ronald juga menjelaskan bahwa tahun ini, Le Minerale telah mendukung pembentukan dan operasional program nasional koleksi sampah oleh organisasi keagamaan yang mampu mempengaruhi perilaku masyarakat.
Guna bersinergi terhadap upaya pemerintah dan lingkungan dalam hal pengelolaan sampah plastik, GESN dan KLHK merancang Panduan Nasional Standarisasi Operasional untuk pendataan, peningkatan profesionalisme dan kapabilitas pelaku usaha secara holistik.
Sementara itu, kolaborasi dengan pelaku industri daur ulang plastik tradisional pun dilakukan. Salah satunya memberikan bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelaku industri. Misalnya jika selama ini proses pemilahan dilakukan secara manual, mesin konveyor akan diberikan agar lebih efisien dan efektif.
Tak hanya itu, ada pula bantuan berupa mesin press dengan kapasitas besar dan teknologi yang lebih canggih, serta bentuk bantuan lainnya berupa modal bergulir. Untuk memastikan program GESN berjalan dengan baik di mitra pengepul dan Bank Sampah Induk, Le Minerale membentuk tim lapangan GESN yang berfungsi untuk memberikan edukasi, pendampingan, dan bimbingan.
Di sisi lain, Le Minerale bersama ADUPI dan IPI menggalang kerja sama pelaku industri daur ulang plastik untuk mengumpulkan sampah plastik PET pasca konsumsi dengan total area pengumpulan di 158 titik area Jabotabek, bekerja sama dengan pengepul tradisional, Bank Sampah Induk maupun bank sampah unit.
Diperkirakan sepanjang tahun lalu GESN berhasil memproses 4.119 ton plastik PET. Le Minerale juga telah menyebarkan dropbox sampah plastik di lebih dari 100 titik di Jabodetabek untuk meningkatkan kesadaran dan manfaat ekonomi sirkular.
Menurut Ketua Umum ADUPI, Christine Halim, program GESN dirancang untuk menjawab kekurangan atau hambatan pertumbuhan dalam sistem kerja pengepul dan kegiatan daur ulang limbah plastik.
“Beberapa jenis plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah plastik jenis PET yang memiliki demand yang tinggi di industri daur ulang. Penggunaan bahan ini sejalan dengan visi KLHK mengenai peta penanganan sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali dengan prinsip ekonomi sirkular," katanya.
Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi Le Minerale terhadap peranan penting pemulung dalam mata rantai ekonomi sirkular, Le Minerale turut berkontribusi dalam menyejahterakan keluarga pemulung.
Bekerja sama dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Le Minerale memberikan beasiswa pendidikan untuk anak pemulung, membentuk koperasi pemulung, serta menyiapkan mesin press untuk mendukung pengumpulan limbah plastik menjadi lebih baik.

Misi Edukasi GESN

Edukasi pilah sampah plastik bersama Indonesian Waste Platform (IWP) dan Le Minerale. Foto: dok. Le Minerale
Konsep ekonomi sirkular adalah meminimalisasi sampah dengan mengubahnya menjadi produk baru dan sumber daya yang berguna. Penerapan model ekonomi sirkular bisa dipercepat dengan perubahan perilaku dan mentalitas semua instansi untuk peduli kepada peran individu dalam rantai ekonomi sirkular.
Demi memberikan pengetahuan tentang ekonomi sirkular dan pemilihan sampah dari rumah tersebut kepada masyarakat, maka program GESN aktif mengedukasi untuk mensukseskan perubahan perilaku. Target edukasi yang dibidik adalah membangun kebiasaan masyarakat untuk mulai memilah sampah sesuai kategorinya, dengan memisahkan antara sampah organik, sampah anorganik dan sampah plastik.
Setelah itu, masyarakat bisa mengumpulkan sampah terpilah ke dalam dropbox yang tersedia di beberapa lokasi dalam program gerakan sedekah sampah, pemulung perumahan, aplikasi online sampah hingga ke bank sampah untuk didaur ulang, menjadi barang baru sebagai plastik botol, kontainer makan, polyester, dacron, karpet, kaos olahraga, dan berbagai produk industri konstruksi.
Le Minerale mensosialisasikan program GESN melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV Swasta, yang merupakan media informasi yang masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Tujuannya agar edukasi pilah sampah dan ekonomi sirkular bisa diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara lebih luas. Sosialisasi tersebut didukung pula oleh KLHK, Kementerian Perindustrian, Fakultas Teknik UI, Metro TV, serta Kompas TV.
Untuk mengedukasi masyarakat sejak dini dalam mempraktekkan konsep pilah sampah yang tepat, Le Minerale mendukung program institusi dan asosiasi seperti Sekolah Sampah Nusantara KLHK, World Clean Up Day Lion Club, dan beragam seminar bank sampah unit kepada nasabah.
Le Minerale pun telah menempatkan lebih dari 100 dropbox yang tersebar mendekati sumber awal sampah. Mulai dari area perumahan, perkantoran, pasar, masjid, dan sekolah. Bersama PlasticPay, sampah botol plastik yang terkumpul dapat ditukarkan menjadi uang elektronik. Edukasi yang berbasis perubahan perilaku secara praktis dan berekonomi diharapkan menjadi solusi efektif dan berkesan oleh masyarakat.
Komitmen Le Minerale dalam menjalankan GESN pun tidak berjangka pendek. Nantinya, Le Minerale akan memperbesar cakupan wilayah GESN, di antaranya ekspansi ke Jawa Timur dengan menambah 20 mitra pelapak dan 200 unit dropbox, dengan target mengumpulkan lebih dari 10.000 ton sampah plastik per tahun.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Le Minerale