Komjen Arief Lantik 4 Kombes di Lemdiklat, Tekankan Jaga Profesionalitas Polisi

8 Januari 2021 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto MSi melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) dalam Sertijab di Lemdiklat Polri di Ciputat,  Jakarta Selatan, Jumat (8/1). Foto: Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto MSi melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) dalam Sertijab di Lemdiklat Polri di Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (8/1). Foto: Polri
ADVERTISEMENT
Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto melantik empat Kombes menjadi Kapusdik di Lemdiklat. Arief berpesan agar mereka menjaga profesionalitas dan integritas polisi.
ADVERTISEMENT
Sumpah jabatan empat orang Kapusdik ini digelar di Lemdiklat Polri di Ciputat, Jakarta Selatan Jumat (8/1).
Mereka yang dilantik sebagai Kapusdik adalah Kapusdik Brimob Kombes Pol Heri Sulesmono, Kapusdik Administrasi Kombes Pol Taufik Supriyadi, Kapusdik Intelijen Kombes Pol Yuyun Yudhantara, Kapusdik Pembinaan Masyarakat Kombes Pol Markilat Heru Prasetyo.
Selain itu juga dilantik Karorenmin Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mulia Hasudungan Ritonga.
“Pusdik adalah salah satu lembaga satuan pendidikan dalam jajaran Lemdiklat Polri yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan spesialisasi fungsi teknis Kepolisian,” kata Komjen Arief dalam keterangan tertulis.
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto MSi melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) dalam Sertijab di Lemdiklat Polri di Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (8/1). Foto: Polri
Arief melanjutkan, dalam program pengembangan kemampuan personel, setiap anggota Polri harus ditingkatkan kemampuannya dari penguasaan tugas polisi umum menjadi seorang polisi spesialis fungsi tertentu.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kemampuan ini sebagai upaya up grading dan up dating kemampuan teknis profesi.
Namun, lanjut Arief, kendala yang dihadapi selama ini adalah terbatasnya kapasitas peserta didik karena fasilitas dan pola pendidikan dipusatkan jadi satu di Pusdik-Pusdik.
Akibatnya dalam satu tahun hanya ada maksimal 4.500 personel bintara yang dididik untuk satu fungsi teknis atau hanya 400 orang tiap fungsi teknis. Misalnya fungsi Reskrim atau fungsi Lantas.
Padahal, tambah Arief, jumlah Bintara Polri sekitar 352.000 orang atau 80% dari seluruh anggota Polri. Maka perlu waktu 78 tahun untuk bisa meningkatkan kemampuan spesialisasi mereka semua jika mereka hanya dididik di Pusdik-Pusdik yang hanya mampu menyerap 4500 personel setiap tahunnya.
“Maka perlu terobosan perubahan kebijakan dengan melakukan serangkaian langkah strategis. Pertama mengubah pola pendidikan spesialisasi dari semula di sentralisasi di Pusdik, menjadi pola di desentralisasi di tiap SPN di Polda-Polda. Tapi Pusdik tetap sebagai penanggung jawab materi,” sambung Arief.
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto MSi melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) dalam Sertijab di Lemdiklat Polri di Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (8/1). Foto: Polri
Juga dibangun fasilitas IT Center pada awal tahun 2019 untuk mendukung program desentralisasi yang menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh yang ternyata sangat efektif dalam mengatasi program diklat dalam masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah terobosan ini, yang dimulai pada 2020, Lemdiklat telah berhasil meningkatkan kapasitas dan kualitas kemampuan spesialisasi sebanyak 14.000 personel atau meningkat 350 % dari pola biasa.
Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto MSi melantik dan mengambil sumpah sejumlah pejabat Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) dalam Sertijab di Lemdiklat Polri di Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (8/1). Foto: Polri
“Itulah salah satu program pembenahan Pendidikan dan Latihan Personel Polri yang selama ini menjadi sasaran program pembenahan profesionalitas Polri yang terus kita perjuangkan untuk membangun kinerja Polri dan menekankan Kepemimpinan Role Model. Sumber Daya Manusia adalah aset utama organisasi sehingga harus dikelola dengan benar,” beber dia.
Menutup sambutan, Arief berpesan bahwa tujuan akhir dari program pembenahan ini adalah untuk membangun Polri yang profesional dan berintegritas guna mewujudkan rasa aman dalam kehidupan masyarakat.