Komjen Arief: Polisi Jujur itu Ada Ribuan, Ratusan Ribu

19 Oktober 2022 10:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto melakukan peninjauan vaksinasi di Kota Tua, Sabtu (17/7). Foto: Baharkam Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto melakukan peninjauan vaksinasi di Kota Tua, Sabtu (17/7). Foto: Baharkam Polri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto yakin dan percaya. Pewaris Jenderal Hoegeng di Polri masih banyak. Polisi jujur di Polri ada ribuan, bahkan ratusan ribu.
ADVERTISEMENT
Arief dalam arahannya ke jajaran Baharkam memberikan pesan dan semangat dalam bertugas. Amanat yang diberikan pada Senin kemarin itu, sebagai tindak lanjut menyampaikan pesan Presiden Jokowi kepada Polri.
"Arahan terakhir Bapak Presiden adalah lakukan yang terbaik untuk masyarakat. Berikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang terbaik pada masyarakat," jelas Arief yang dikutip kumparan, Rabu (19/10).
Menurut dia, 70% tugas polisi itu ada di jajaran Baharkam. Karena itu dia meminta komitmen polisi yang bertugas di Baharkam untuk bertugas dengan jujur.
"Yang setiap hari juga sudah dilaporkan, tolong jangan hanya rutinitas saja. Foto-foto saudara turun ke lapangan, jangan hanya di atas kertas saja. Itu tidak perlu bagi saya. Yang saya perlukan adalah bukti nyata aktivitas tugas preemtif dan preventif dari tingkat Polsek tingkat Polres sampai Polda," beber dia.
ADVERTISEMENT
Arief melanjutkan, tugas polisi memberikan perlindungan pengayoman dan pengamanan pada masyarakat.
"Dalam civil society maka harus ada civilian police. Civil society itu masyarakat yang beradab. Civilian police itu polisi yang beradab. Karena dia harus membangun peradaban masyarakat. Sehingga dirinya harus beradab terlebih dahulu. Apa saja polisi beradab? Manifestasinya adalah polisi pelindung pengayom dan pelayan masyarakat," beber dia.
Suasana saat Komjen Arief Sulistyanto memberi pengarahan ke taruna akpol. Foto: Dok. Lemdikpol
Hoegeng Polisi Jujur
Arief melanjutkan, selama ini Jenderal Hoegeng selalu digaungkan sebagai polisi jujur. Tugas polisi sekarang adalah bagaimana menciptakan Hoegeng yang baru.
"Sedih kalau melihat polisi seperti sekarang ini, bukan memberikan penghargaan milik Pak Hoegeng. Yang kita bangun sekarang bagaimana menciptakan Hoegeng baru, bagaimana saudara bisa menjadi Hoegeng baru, bagaimana saudara bisa mencetak, mengarahkan anggota-anggota menjadi Hoegeng baru masa kini," urai dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Arief, Hoegeng adalah sosok nyata yang harus diwujudkan kembali sosok-sosoknya pada polisi sekarang ini.
"Harus kita tunjukkan pada masyarakat bahwa Pak Hoegeng itu masih hidup sampai sekarang ini. Siapa ? Ya kita ini. Kitalah yang jadi Hoegeng. Jangan sampai ada sarkasme lagi. Polisi jujur polisi patung sama polisi Hoegeng. Sekarang polisi jujur itu ada ribuan, ada ratusan ribu. Dan sebagian besar adalah jajaran Baharkam. Mari kita bangun kepolisian itu untuk bisa menjadi lebih baik lagi," pesan jenderal bintang tiga yang pernah menjadi Kabareskrim ini.
Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso. Foto: Kompolnas
Tour of Duty Polisi
Arief lalu menceritakan bagaiman proses tour of duty dan tour of area yang penting di Polri. Kata dia, tour of duty di Polri adalah suatu keharusan.
ADVERTISEMENT
"Harus merit sistem, tour area dan tour of duty, berkeadilan, memperhatikan kompetensi dan pengalaman leadership. Jangan sampai terjadi seperti pepatah sarkastik, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya tapi orang-nya itu-itu saja," urai dia.
Lalu Arief membagikan kisah tentang polisi yang sudah 5 tahun tak mengalami mutasi, yakni Dir Pam Obvit Polda Sulteng.
"Ada pejabat direktur yang sudah 5 tahun sejak saya pertama kali mengeluarkan telegram mutasi sebagai As SDM Polri, saya ingat itu Pak Karobinkar-nya, ternyata sekarang masih ada direktur yang belum pindah. Dirpamobvit Sulteng itu sampai sekarang masih ada di Sulteng, saya, Pak Prio sudah pindah 7 kali, dia masih berada di sana," bebernya.
Arief mencoba melakukan komunikasi agar yang bersangkutan bisa mendapatkan tour of duty.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah koordinasikan apa pun namanya kita bertugas dalam pembinaan karier itu harus ada tour of duty dan tour of area. Kalau sampai 5 tahun di satu tempat ya itu bahasanya orang awam sudah mati gaya," jelas dia.
Arief juga berpesan agar anggota kepolisian di Baharkam bertugas dengan semangat dan menjunjung tinggi kejujuran.
"Tetap semangat apa pun yang terjadi apa pun yang kita hadapi dan apa pun yang kita terima karena itu yang terbaik yang diberikan Allah SWT. Jangan pernah berpikir suudzan terhadap takdir. Telegram yang kita terima pada dasarnya adalah kehendak Tuhan yang maha kuasa, sehingga jangan pernah berpikir ‘aduh aku kok ditempatkan di sana’. Kita tidak tau ada rahasia apa yang dikehendaki Allah dengan menugaskan kita di sana. Terima saja, nanti akan ketemu sendiri," tutup dia.
ADVERTISEMENT