Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Komnas HAM menyebut akan melakukan penyelidikan kasus tewasnya Sempurna bersama keluarganya tersebut. Ini sesuai dengan rekomendasi Dewan Pers.
"Iya terkait dengan dugaan pembakaran rumah wartawan di Sumut, menurut saya ini persoalan yang serius dan rekomendasi dari Dewan Pers, saya kira penting nanti untuk ditindaklanjuti Komnas HAM, terutama terkait dengan kewenangan untuk melakukan pemantauan atau penyelidikan dalam kasus ini," ujar Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM Anis Hidayah saat dihubungi, Selasa (2/7).
Anis menyebut, kasus ini menunjukkan adanya ancaman bagi warga negara, terutama berkaitan dengan hak kebebasan berekspresi dan berpendapat.
"Itu merupakan salah satu hak dasar, ya, setiap warga negara, yang salah satu di dalamnya adalah terkait dengan kebebasan pers," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi, terima kasih atas rekomendasi Dewan Pers, kami akan menindaklanjuti," pungkasnya.
Komnas HAM Akan Bertemu Dewan Pers
Sementara itu, Komisioner Pengaduan Komnas HAM, Hari Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera bertemu dengan Dewan Pers untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Karena Sumut menjadi basis TPPO [tindak pidana perdagangan orang] untuk online scamming dan perjudian online," ucap Hari.
Ia menyebut, pertemuan itu akan digelar pekan depan.
"Sepertinya begitu [bertemu Dewan Pers pekan depan], termasuk upaya bagaimana perlindungan wartawan sebagai pembela HAM," tandasnya.
Dewan Pers Bentuk Tim Investigasi
Sebelumnya, anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus kematian Sempurna.
Ia menyebut, Dewan Pers dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Totok juga meminta Komnas HAM dan LPSK juga turut berperan melakukan investigasi serta memberikan perlindungan kepada keluarga korban.
Adapun kebakaran ini menewaskan empat orang, yakni Sempurna Pasaribu (47 tahun), Elfrida boru Ginting (48 tahun, istri Sempurna), Sudi Inveseti Pasaribu (12 tahun, anak), dan Loin Situkur (cucu, 3 tahun).