Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Komnas HAM soal Pisau Kuat: Dia Marah Ada Peristiwa Tak Senonoh di Magelang
31 Agustus 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polri telah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Total ada 78 adegan yang diperagakan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tersangka, Kuat Ma'ruf, dalam rekonstruksi sempat memperagakan memberi 2 pisau dan HT ke saksi Prayogi yang juga sopir Sambo.
Rupanya, pisau itu digunakan Kuat untuk mengancam Yosua. Tapi, apa yang membuat Kuat mengancam Yosua di Magelang?
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan saat itu Kuat marah kepada Yosua. Kuat marah setelah melihat ada peristiwa tak senonoh.
"Itu peristiwa di Magelang, dia marah katanya. Setelah dia mengetahui ada peristiwa yang tidak senonoh itu, dia marah. Itu sebetulnya gelarnya, di motif enggak terlalu signifikan juga," kata Taufan usai menghadiri rapat Komisi III di DPR, Rabu (31/8).
Meski begitu, Taufan melihat peristiwa itu tidaklah signifikan dalam kasus pembunuhan Yosua. Yang lebih penting, dalam rekonstruksi terlihat pembunuhan Yosua direncanakan.
ADVERTISEMENT
"Yang paling signifikan pada hari kejadian siapa yang merencanakan, yang mengeksekusi, sekarang kan masalah selisihnya cuma satu mengakui dua orang, satu mengakui satu orang [yang membunuh Yosua]," imbuhnya.
Taufan menilai pisau Kuat hanya bagian dari peristiwa. Bukan atas perintah Ferdy Sambo.
"Enggak [ada perintah], itu memang pisau yang tergeletak di situ. Tapi itu rangkaian peristiwa saja. Mereka membuat rekonstruksi itu untuk meyakinkan bahwa ada peristiwa di Magelang," tandas dia.
Sebelumnya, dalam rekonstruksi ulang kasus pembunuhan Brigadir Yosua sempat ditunjukkan dalam adegan ke-74 yang memperlihatkan tersangka Kuat Ma'ruf menyerahkan pisau dan HT ke saksi Prayogi.
Berdasarkan pantauan kumparan, Kuat mengeluarkan pisau dan HT tersebut dari dalam tas yang dikenakannya. Kemudian pisau dan HT tersebut diserahkan ke saksi Prayogi.
ADVERTISEMENT
Prayogi diketahui merupakan salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Mengenai adegan tersebut, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian menjelaskan pisau itu merupakan barang bukti yang memiliki kaitan dengan peristiwa di Magelang.
"Itu pisau yang dibawa oleh saudara Kuat dari Magelang. Pada saat ada kejadian, ada peristiwa sehingga itu digunakan di Magelang," kata Andi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8).
Ancaman Kuat ke Yosua sebelumnya sempat disampaikan komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat rapat dengan komisi III DPR. Anam mengatakan, informasi ancaman itu muncul dari pacar Yosua.
"Saat itu disebut squad, squad, ternyata itu bukan squad, tapi Kuat Ma'ruf," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (22/8).
ADVERTISEMENT