Komnas KIPI: AstraZeneca CTMAV547 Diuji Sterilitas Bukan karena Picu Kematian

21 Mei 2021 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komnas Pengkajian & Penanggulanan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP-KIPI) Hindra Irawan Satari memberikan keterangan pers terkait pengawalan keamanan vaksin COVID-19 di Jakarta, Kamis (19/11). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komnas Pengkajian & Penanggulanan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP-KIPI) Hindra Irawan Satari memberikan keterangan pers terkait pengawalan keamanan vaksin COVID-19 di Jakarta, Kamis (19/11). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemberian vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 tengah dihentikan sementara untuk diuji sterilitas dan toksisitasnya oleh BPOM. Hal ini adalah buntut dari dua kematian di Jakarta usai divaksin AstraZeneca batch tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketua Komnas KIPI Prof. Hindra Irawan Satari memastikan uji sterilitas AstraZeneca batch CTMAV547 bukan karena ini menyebabkan kematian. Melainkan untuk memastikan ke masyarakat bahwa vaksin steril dan tak ada hubungannya dengan dua kematian di Jakarta.
"Batch itu disterilitas bukan karena menyebabkan kematian sebetulnya. Tapi untuk menjamin ke masyarakat ini bukan penyebabnya, dia steril, enggak ada toksinnya," kata Hindra dalam Rapat Dengar bersama DPR RI Komisi IX, Kamis (20/5).
Lebih lanjut, setiap vaksin yang diedarkan pasti sudah diuji sterilitas toksisitasnya. Meski tak semua, uji dilakukan melalui random sampling dengan aturan sesuai standar keamanan.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Massimo Pinca/REUTERS
"Ada yang tanya kenapa sebelumnya enggak diperiksa? Itu sudah baku, kalau ada vaksin diperiksa sterilitas dan toksisitasnya. Tapi enggak semua kalau 10 juta itu enggak bisa diperiksa semua. Ada sistemnya, caranya yang bisa jawab BPOM. [Sekarang] BPOM juga mensampel secara random vaksin-vaksin lain untuk diperiksa," tutur Hindra.
ADVERTISEMENT
"Pabrik AstraZeneca enggak cuma di Inggris, tapi Korea, India, Eropa. Quality control setiap batch harusnya sama," imbuh dia.
Hindra kembali menekankan setiap batch vaksin yang tiba di Indonesia tentu sudah diuji sterilitas dan toksisitasnya sebelum diberikan ke masyarakat. Namun khusus AstraZeneca CTMAV547, dilakukan uji kembali supaya vaksin ini terbukti keamanannya dan masyarakat tak lagi resah.
"Enggak bisa batch tiba di Indonesia besoknya disuntik. Diuji dulu sterilitas dan toksisitas baru dia dirilis. Enggak semua, random sampling, ada aturannya. Karena BPOM, Bio Farma, kami juga [Komnas], diaudit sama WHO secara berkala," pungkas dia.