news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komnas KIPI Pastikan 29 Kasus Kematian Tak Terkait Vaksin COVID, 1 Masih Autopsi

21 Mei 2021 13:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari.
 Foto: FKUI
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari. Foto: FKUI
ADVERTISEMENT
Komnas KIPI menegaskan dari 30 kasus kematian yang dilaporkan usai vaksinasi corona 29 di antaranya dipastikan tidak terkait dengan vaksin Sinovac maupun AstraZeneca. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tersebut adalah laporan, namun setelah dikaji tidak terkait vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada (dugaan) kematian yang ada riwayat pemberian vaksinasi, gitu. Setelah dikaji data mediknya, ternyata tidak terkait dengan vaksinasi. Kita temukan bukti-bukti. Ada pemeriksaaan dokter, lab, rontgen, EKG, CT Scan," kata Ketua Komnas KIPI Prof. Hindra Irawan Satari kepada kumparan, Jumat (21/5).
"Dari 30 kematian itu tidak ada satu pun yang terkait dengan vaksinasi baik Sinovac dan AstraZeneca, karena datanya lengkap. Jadi diagnosisnya ada semuanya, kemarin saya sebutkan ada yang memang kena COVID, jantung, ginjal, hipertensi. Semua ada diagnosisnya, enggak ada satu pun yang terkait vaksinasi," imbuh dia.
Kendati demikian, Hindra mengakui ada satu kasus yang belum jelas diagnosisnya. Yakni kasus pemuda 22 tahun asal Jakarta, Trio, yang wafat sehari setelah divaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Musababnya kasus Trio dinyatakan death on arrival dan kurang data medik. Sehingga Hindra masih menunggu hasil autopsi, dan tak bisa menegaskan ada kematian akibat vaksin corona.
"Yang belum bisa kita singkirkan tinggal satu (Jadi 29 kasus dipastikan bukan karena vaksin), yang mau diautopsi dan vaksin [yang dia pakai] sedang diiuji sterilitas dan toksisitas. Pada almarhum Trio ini death on arrival. Jadi agak sulit menentukan ada keterkaitan atau tidak," papar Hindra.
"Mudah mudahan Senin [autopsinya] selesai. Abis selesai kita tunggu, enggak langsung Selasa juga ada hasilnya," pungkas dia.
Vaksin Astrazeneca dan Sinovac. Foto: Reuters dan Shutter Stock
Sebelumnya, Hindra mengungkap ada 30 laporan kasus kematian usia divaksin corona dalam Rapat Dengar bersama DPR RI Komisi IX, Kamis (20/5). Laporan ini terbagi menjadi 27 kasus dari Sinovac dan 3 dari AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Hindra mendetailkan dari laporan kematian vaksin Sinovac, nyatanya 10 orang terinfeksi COVID-19, 14 orang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, dan 1 orang memiliki gangguan fungsi ginjal mendadak. Adapun 2 orang yang wafat karena diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Sedangkan 3 kasus kematian AstraZeneca ada 2 Jakarta dan 1 di Ambon. Mereka adalah Trio, driver ojol usia 52 tahun yang wafat karena TBC, dan warga 45 tahun asal Ambon yang wafat akibat COVID-19.