Komnas Perempuan Terima Laporan Korban Dugaan Kekerasan di Perusahaan Animasi

13 September 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perundungan. Foto: Nana Margono/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perundungan. Foto: Nana Margono/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Komnas Perempuan telah menerima laporan korban berinisial CS, yang diduga mengalami kekerasan fisik dan verbal dari atasannya, pemilik perusahaan animasi berinisial BV, yakni CL dan suaminya KL.
ADVERTISEMENT
"Kasus ini tercatat masih tahap pendalaman informasi," ujar Komisioner Komnas Perempuan Dewi Kanti saat dihubungi kumparan, Jumat (13/9).
Dewi menjelaskan, usai menerima laporan itu, tim mereka akan melakukan pendalaman. Mulai dari menyusun kronologi hingga langkah untuk menyikapi kebutuhan korban, termasuk pendampingan psikologis hingga hukum.
"Menyusun diagnosa awal, kronologis, dampak pada korban atas kekerasan yang terjadi untuk dukungan selanjutnya kami merujuk pada mitra sesuai kebutuhan korban, baik layanan psikologis atau pendampingan hukum," terang Dewi.
Saat ini, mereka tengah berkomunikasi dengan korban.
"Tim dalam proses menghubungi pelapor dan sesuai mekanisme penyikapan," sambungnya.
Kisah seorang eks karyawan yang diduga mengalami kekerasan dari perusahaan game art dan studio animasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat ini mencuat usai ramai diperbincangkan di media sosial platform X.
ADVERTISEMENT
Korban yang sudah speak up di media sosial diungkap akun X. kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip postingannya.
Dalam penjelasan di X, CS mengaku menerima berbagai tindakan tak menyenangkan dari CL selama bekerja di sana. Mulai dari pelanggaran jam kerja, pelecehan verbal, kekerasan, ancaman, hingga manipulasi. Salah satu hukuman yang diterima CS yakni naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari dan menampar diri sendiri sebanyak 100 kali.
Perusahaan BV diketahui telah resmi berhenti beroperasi pada Agustus 2024 lalu. Kabarnya CL dan suaminya tengah mendirikan perusahaan baru dan mencoba merekrut pegawai baru.
Kantor Sudah Kosong
Suasana kantor perusahaan animasi yang ramai jadi perbincangan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Perusahaan animasi yang viral di media sosial akibat dugaan penganiayaan ke karyawannya didatangi polisi. Namun setelah disambangi, kantor yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat tersebut, telah kosong.
ADVERTISEMENT
“Anggota lagi cek ke TKP, sudah dicek ke TKP itu kosong,” ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Firdaus saat dihubungi wartawan pada Jumat (13/9).
Untuk mengetahui informasi mengenai kegiatan di dalam kantor tersebut, polisi juga bertanya pada tetangga dan warga sekitar.
“Lagi dicari sama tetangganya, tetangga dari tempat lokasi itu,” ujarnya.
kumparan menyambangi kantor perusahaan tersebut pada Jumat (13/9) sore. Tak ada aktivitas sama sekali di dalam bangunan berlantai 4 itu.
Suasana kantor perusahaan animasi yang ramai jadi perbincangan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Pagar berkelir emas tertutup rapat, begitu juga dengan pintu akses masuk ke dalam kantor. Ada dua buah lampu di bagian teras depan yang ditinggalkan menyala.
Seorang pedagang yang biasa berjualan di sekitar lokasi, Siti, menyebut aktivitas tak lagi terlihat di kantor tersebut belakangan ini.
ADVERTISEMENT
"Baru, udah sebulanan tutup," katanya saat ditemui. Belakangan diketahui perusahaan ini telah setop beroperasi sejak bulan Agustus 2024.
Ketika beroperasi, Siti mengungkapkan, para karyawan perusahaan animasi itu biasa beristirahat di area taman yang berada tepat di kantor.
"Dulu mah ramai, anak-anak umur 20-24, anak-anak muda karyawannya pada nongkrong di taman kalau makan siang," ungkap dia.