Kompolnas: Ada Isu Sosial Lebih Luas dari Kapolres Belawan Tembak Remaja

6 Mei 2025 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dijumpai jelang sidang etik Kapolres Ngada di TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dijumpai jelang sidang etik Kapolres Ngada di TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Kompolnas Choirul Anam menyambangi Polda Sumut usai adanya insiden pengadangan dan penyerangan terhadap Kapolres Belawan nonaktif AKBP Oloan Siahaan.
ADVERTISEMENT
Dalam insiden ini, Oloan membela dirinya dan melepaskan tembakan yang berujung tewasnya seorang remaja berinisial MS (15 tahun).
Usai bertemu dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto, Anam menilai salah satu masalah dari insiden ini adalah masalah sosial yakni tawuran di kawasan Belawan.
“Apa itu problem sosialnya? Problem sosialnya bagaimana? Saya bilang begini kalau soal problem sosial, polisi punya batasan, punya kewenangan dan sebagainya. Memang dalam konteks problem sosial, polisi bisa hadir di situ, di ujung ketika ada kekerasan, ada ancaman terhadap masyarakat, ketertiban masyarakat. Tapi menyelesaikan ini ya enggak cukup polisi, harus bareng-bareng,” sambung Anam.
Menurut Anam, fenomena seperti yang terjadi di Belawan ini perlu menjadi atensi pemerintah. Baik Pemerintah Kota Medan maupun Pemprov Sumut.
ADVERTISEMENT
“Ayo kita kerja sama bareng-bareng khususnya Pemprov, Pemda, ya organisasi masyarakat, tokoh masyarakat untuk menyelesaikan ini secara komprehensif. Caranya bagaimana? Ya problem sosialnya kita 'keroyok' bareng-bareng biar selesai secara baik,” kata dia.
“Bagaimana pun juga ketika dia masih anak-anak, itulah anak-anak kita, anak-anak republik ini yang harus kita beresin bersama. Dan itu bukan tugas satu-satunya Pak Polisi. Nah itu sebenarnya tugasnya Pak Pemprov, Pak Wali Kota atau Bupati atau bahkan juga Pemerintah secara keseluruhan,” sambungnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto menyampaikan penonaktifan Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan dalam rangka pemeriksaan kasus diserang puluhan pemuda di Polda Sumut pada Selasa (6/5/2025). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
Insiden ini bermula ketika Oloan tiba-tiba diserang oleh sekolompok pemuda usai patroli pada Minggu (4/5).
Mulanya, Oloan memberikan tembakan peringatan ke udara. Lalu, kelompok pemuda tidak terima dan melempari Oloan dengan petasan dan batu.
Oloan akhirnya melepas 3 tembakan ke arah kaki dengan pencahayaan yang kurang. Akibat situasi tak kondusif, Oloan meninggalkan lokasi dan meminta bantuan penguatan kepada Wakapolres Belawan Kompol Dedy Dharma.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, ada dua orang remaja yang terkena tembakan. MS di bagian perut dan B (17) di tangan. MS tewas usai mendapatkan perawatan di RS.
Sementara itu, ada juga 20 remaja yang diamankan usai insiden ini. 17 di antaranya positif ganja.