Kompolnas Desak Polda Sumbar Usut Aktor Lain dalam Kasus Penembakan AKP Ulil

22 November 2024 17:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara, Senin (15/8/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara, Senin (15/8/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polda Sumatera Barat mengusut latar belakang penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshari, oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
ADVERTISEMENT
Termasuk siapa aktor di belakang Dadang, mengingat Dadang menembak Ulil karena tak suka ada penambang ilegal yang ditangkap.
"Harus dibuka tidak hanya pelaku yang menembak tapi apakah ada latar belakang yang lebih jauh atau ada aktor yang lebih jauh," kata Anggota Kompolnas Muhammad Choirul Anam saat dihubungi Jumat (22/11).
AKP Ryanto Ulil Anshar,S.I.K.,M.H. kasat Reskrim Polres Solok Selatan Polda Sumbar. Foto: Dok. Istimewa
Apabila korban ditembak saat bertugas sebagai aparat penegak hukum maka kasus ini dapat dikategorikan sebagai obstruction of justice atau menghalang-halangi proses hukum.
Dia berharap Polda Sumbar serius mengusut tuntas kasus ini. Termasuk membuka apa sesungguhnya latar belakang dari penembakan ini.
"Rekan-rekan polda harus bekerja serius untuk mengungkap kenapa peristiwa ini bisa terjadi? Apa latar belakangnya? Bagaimana peristiwa ini sampai berlangsung?" kata Anam.
ADVERTISEMENT
Penembakan itu terjadi di parkiran markas Polres Solok Selatan, Sumatra Barat, pada Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB. Dadang diduga tidak terima dengan penangkapan yang dilakukan Ulil terkait kasus tambang ilegal. Dadang menembak Ulil 2 kali dan di bagian pelipis dan pipi.