Kompolnas soal Pertemuan Sambo-Fadil: Pertemanan, Karena Diekspos Jadi Masalah

20 Juli 2022 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menangis saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Rabu (13/7/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menangis saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Rabu (13/7/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kompolnas menanggapi soal pertemuan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dengan eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menilai, pertemuan itu hanya sebatas pertemanan biasa.
ADVERTISEMENT
"Ya itu kan pertemanan, urusan berdua pertemanan," ujar Benny Mamoto kepada wartawan di Bareskrim Polri, Rabu (20/7).
Pertemuan Sambo dengan Fadil itu sempat ramai diperbincangkan publik. Fadil datang langsung ke kantor Sambo di Mabes Polri di tengah polemik kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Pertemuan itu kemudian dikhawatirkan mengganggu objektivitas penyelidikan terkait kasus yang menjadi penyebab tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menyampaikan paparan dalam acara Rilis Akhir Tahun 2021 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Namun, Benny menilai, pertemuan antara Sambo dengan Fadil hanyalah sebatas pertemanan. Dia menilai tak ada yang salah dalam pertemuan itu.
"Bukan [sesuatu yang salah] tapi karena diekspos jadi masalah," tuturnya.
Informasi yang dihimpun kumparan, pertemuan itu berlangsung pada Rabu (13/7) di salah satu ruangan kantor Ferdy Sambo di Mabes Polri pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Fadil mengatakan bahwa pertemuan itu untuk memberikan dukungan kepada Sambo agar tetap tegar menghadapi cobaan saat ini.
“Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini,” kata Fadil saat dihubungi, Kamis (14/7).
Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, lokasi insiden polisi tembak polisi. Foto: Antara
Sementara itu, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak menilai, Polda Metro tidak layak untuk menangani kasus dugaan pelecehan dan pengancaman Brigadir Yosua terhadap istri Irjen Sambo.
"Sebetulnya tidak tepat ditangani oleh Polda Metro Jaya karena kita lihat itu kalian-kalian juga yang memposting bahwa Kadiv Propam main Teletubbies dengan Kapolda Metro Jaya itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisan, jadi kami ragukan juga objektivitasnya," tutur dia.

Latar Belakang Kasus

Brigadir Yosua dilaporkan tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi menyebut Yosua tewas karena ditembak Bharada E.
ADVERTISEMENT
Penembakan itu dipicu teriakan istri Irjen Ferdy, Putri, yang disebut Kombes Budhi hendak dilecehkan Brigadir Yosua.
Namun cerita versi polisi itu ditentang keluarga, karena di tubuh Yosua ada luka lebam dan jarinya putus. Kemudian, keluarga juga dilarang membuka peti ketika jenazah tiba di rumah duka.
Saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap kematian Brigadir Yosua.