Kompolnas Terbang ke Medan, Monitor Kasus Penyerangan Kapolres Belawan

6 Mei 2025 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Kompolnas Drs. Arief Wicaksono Sudiutomo. Foto: Instagram/ @kompolnas_ri
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Kompolnas Drs. Arief Wicaksono Sudiutomo. Foto: Instagram/ @kompolnas_ri
ADVERTISEMENT
Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) menyampaikan duka cita terkait tewasnya remaja inisial MS (15) di Kota Medan, Sumut. MS tewas usai terkena tembakan Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan dalam upaya pembelaan diri saat diadang dan diserang sekelompok pemuda di Tol Belmera.
ADVERTISEMENT
“Kami turut berduka yang mendalam atas meninggalnya adik kita atas peristiwa tersebut, semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Ketua Harian Kompolnas, Arief Wicaksono, kepada wartawan, Selasa (6/5).
Arief menuturkan, saat ini pihaknya sudah menerima laporan dari Polda Sumut soal insiden penyerangan itu. Untuk itu, mereka sedang mendalami peristiwa tersebut.
“Selanjutnya Kompolnas mencoba mendalami bagaimana rangkaian peristiwa tersebut terjadi dari berbagai perspektif, mencari info awal dari Polda Sumut, komunikasi dengan Irwasum, dan Komisioner Kompolnas,” kata dia.
“Bapak Moch Choirul Anam beserta tim terbang ke Medan, guna melaksanakan monitoring kasus menonjol dan melakukan pendalaman,” jelasnya.

Kapolda Sumut Bakal Evaluasi

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Februanto juga menyampaikan duka mendalam akibat peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
“Saya atas nama pribadi, keluarga besar Polda Sumatera Utara, menyampaikan turut berduka cita yang sebesar-besarnya atas wafatnya adik kita yang terkena peluru. Kami memahami kesedihan yang dialami keluarga, dan semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Whisnu saat mendatangi rumah duka di Kecamatan Medan Labuhan, Senin (5/5).
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto usai rapat membahas maraknya begal dan geng motor di Polda Sumut, Kamis (26/9/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Whisnu menyampaikan bahwa jajaran kepolisian di Sumut tidak akan membiarkan situasi konflik meluas dan terus mengedepankan pendekatan persuasif, edukatif, serta penegakan hukum yang adil dan proporsional.
“Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa, baik dari masyarakat maupun petugas. Tawuran bukan budaya kita,” kata dia.
“Kami terus berupaya menjaga keamanan, namun juga akan mengevaluasi secara menyeluruh agar hal seperti ini tidak kembali terjadi,” tutupnya.
ADVERTISEMENT

Rincian Kasus

Insiden ini bermula pada Sabtu (3/5), tatkala Oloan memimpin apel patroli anti-tawuran sekitar pukul 21.30 WIB. Sekitar 2 jam sebelumnya, memang terjadi tawuran.
Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Oloan dan timnya berpatroli hingga Minggu (4/5) pukul 01.30 WIB. Di tengah perjalanan pulang, di Gerbang Tol Belmera, para pemuda masuk ke jalur tol. Tidak dirinci apakah mereka berkendara atau tidak.
Yang pasti, mereka membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran. Sopir Oloan, Bripda Ruben, memberi peringatan dengan menyalakan lampu panjang mobil dinas. Namun, para pemuda itu tak terima dan mengadang mobil Oloan.
Oloan lalu keluar dan memberikan tembakan peringatan. Namun, para pemuda itu justru malah mengamuk dan melempari Oloan dengan batu hingga petasan.
Tembakan peringatan yang dilepaskan Oloan itu menyebabkan satu remaja terduga pelaku pengadangan inisial MS (15 tahun) meninggal. Dia terkena tembakan di perut.
ADVERTISEMENT
Situasi semakin tak kondusif, Oloan meninggalkan lokasi dan meminta bantuan penguatan kepada Wakapolres Belawan Kompol Dedy Dharma.
Pada Minggu sore (4/5), polisi menjelaskan bahwa telah menangkap sebanyak 20 orang terkait pengadangan dan penyerangan itu. 14 orang di antaranya positif ganja.